Search This Blog

Friday, February 28, 2014

Periodasi perkembangan awal budaya manusia Indonesia

D.      Periodasi perkembangan awal budaya manusia Indonesia
1.       Zaman batu
a.       Zaman batu tua (palaeolithikum)
Peralatan yang dihasilkan pada zaman ini bentuknya masih sangat sederhana, hasilnya masih kasar dan belum dihaluskan. Atas dasar penemuannya peralatan ini dibagi menjadi dua, yaitu :
                                       i.            Kebudayaan Pacitan (punung, pacitan)
v  Penemu dan peneliti : GHR. Von koenigswald
v  Alat yang dihasilkan : kapak genggam (chopper), kapak perimbas, kapak penetak dan alat-alat serpih (flakes)
v  Manusia pendukung : jenis Pithecanthropus
                                     ii.            Kebudayaan Ngandong (Ngandong, Blora)
v  Penemu dan peneliti : GHR. Von koenigswald
v  Alat yang dihasilkan : kapak genggam (chopper), kapak perimbas, kapak penetak,  alat-alat serpih (flakes) dan alat-alat tukang serta tanduk rusa
v  Manusia pendukung : Homo soloensis dan homo wajakensis
b.      Zaman batu tengah (Mesolethikum)
Peralatan yang dihasilkan masih sama dengan zaman batu tua tapi ada yang sudah duhaluskan. Atas dasar penemuannya peralatan ini dibagi menjadi tiga, yaitu :
                                       i.            Kebudayaan sampung Ponorogo
v  Peneliti : van stein callanfles tahun 1928-1931
v  Alat-alat yang dihasilkan : alat-alat sepih, mata panah, batu penggiling, ser6ta alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. Kareena sebagian besar terbuat dari tulang maka nantinya dikenal sebagai “Kebudayaan Tulang” (bone calture)
v  Manusia pendukung : bangsa papua Melanesoid
                                     ii.            Kebudayaan Toala Sulawesi Selatan
v  Peneliti : Fritz Sarasin dan paul Sarasin tahun 1893-1896
v  Alat-alat yang dihasilkan : lat-alat serpih, mata panah bergerigi, kapak sematra dan alat-alat tukang. Karena sebagian besar terdiri dari alat-alat serpih makia disubut “Kebudayaan Flakes” (Flakes Calture)
v  Manusia pendukung : suku bangsa toala keturunan orang Wedda (ras weddoid) dri Srilangka.
                                    iii.            Kebudayaan Sumatra
v  Peneliti : van stein callanfles tahun 1925
v  Alat-alat yang dihasilkan : kapak Sumatra (pebble) kapak pendek (hache coute) dan batu penggiling. Karena sebagian besar  terdiri dari kapak Sumatra maka disebut “kebudayaan kapak Sumatra (pebble calture)
v  Manusia pendukung : bangsa papua melanesiod




c.       Zaman batu muda (Neolithikum)
Karena hamper menyeluruh di Nusantara maka menurut R.Soekmono kebudayaan itu menjadi dasar Indonesia sekarang. Dan juga ada revolusi kebudayaan dari mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi penghasilkan makanan (food producing) serta hidup berpindah-pindah (nomaden)  menjadihidup menetap (sedenter). Atas  dasar alat yang dihasilkan dibagi menjaditiga, yaitu :
                                       i.            Kebudayaan kapak persegi
Pemberian nama ini berasal dari Von Honie Geldern. Kapak ini memiliki beberapa bentuk seperti kapak tangga, atap, biola, penarah dan beliung persegi. Yang dibawa oleh bangsa melayu tua dari daratan Asia (Yunan). Dan banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa tenggara dan Maluku.
                                     ii.            Kebudayaan kapak lonjong
Kapak lonjong besar disebut watzenbell dan yang kecil disebut kleinbell. Kapak ini berasal dari daratan Asia yang dibawa oleh bangsa Papua-Melanesoid. Dan banyak ditemukan di Sangihe-talaut, Minahasa (Sulawesi Utara), Kalimantan utara, Flores, Tanibar dan Leti (Maluku) serta Irian jaya.
                                    iii.            Kebudayaan gerabah
    Yaitu barabg pecah belah yang terbuat dari tanah liat.
d.      Zaman batu besar (Megalithikum)
Dibagi menjadi dua gelombang :
a.       Megalithic tua
Yang menyebar pada zaman neolithikum (2500-1500 SM) oleh bangsa Proto Melayu. Hasil kebudayaannya adalah :
a)      Menhir, tugu yang terbuat dari batu, yang fingsinya untuk pemujaan roh nenek moyang dan sebagai tanda siatu peristiwa. Banyak ditemukan di Sumsel, Sulteng dan Kalimantan.
b)      Punden berundak-undak, bangunan dari batu yang disusun ber tingkat. Dan disekitarnya ada menhir. Fungsinya sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Penemuannya di Lebak sibedug (banten selatan).
c)       Arca, bersifat status terutama berbentuk bintang.
b.      Megalithic muda
Menyebar pada zaman peunggu (1000-100 SM) oleh bagsa deotro melayu.hasil kebudayaanya :
a)      Dolmen, beberap bangunan menhir yang didekatkan yang atsnya diletakkan batu lebar. Fungsinya tempat meletakkan sesaji. Ditemukan di Bondowoso.
b)      Sarcophagus (keranda), peti mati dari batu berbenuk lesung. Ditemukan di Bali.
c)       Kubur batu, kuburan dalam tanah sisi, alas dan tutupnya diberi papan batu. Ditemukan di Kuningan Jawa barat.
d)      Waruga, kubur batu yang berbentuk kubus dan bulat. Ditemukan di Sulteng dan Sulut.
e)      Arca, bersifat dinamis terutama berbentuk manusia.

2.       Zaman logam
Pembabakannya ada tiga, yaitu
a.       Zaman tembaga
b.      Zaman perunggu
c.       Zaman besi
Berdasarka buktinya masyarakat pra sejarah hanya mengenal zaman perunggu dan besi.
E.       Ciri kebudayaan masyarakat awal Indonesia
1.       Masa berburu dan meramu
                     i.            Kehodupan social
Ø  Hidup berkelompuk antara 10-15 orang
Ø  Bersifat nomaden, terutama dekat sumber air
Ø  Manusia pendukung Pithecanthropus erectus, homo soloensis dan homo wajakensis.
                   ii.            Kehidupan ekonomi
Ø  Bergantung pada alam, sehingga bersifat hunting dan food gathering.
Ø  Mengenal pembagian kerja atas dasar kelamin, pria berburu dan wanita mengumpulkan makana dan mengurus anak.
                  iii.            Kehidupan budaya
Mampu menciptakan peralatan dari batu dan tulang
                 iv.            System teknologi
a.       Tekni pemangkasan, teknik batu yang akan dibuat landasan untuk menempa.
b.      Teknik pembenturan, membenturkan batu sehingga menghasilkan batu kecil, dan dekerjakan menggunakan :
v  Teknik clacton, membuat alat batu untuk menghasilkan dataran pukul lebar dan kerucut pukul tebal.
v  Teknik levallois, membuat alat batu untuk menghasilkan dataran pukul berbidabg-bidang.
                   v.            System kepercayaan
Belum ada bukti yang digunakan dari keprcayaan masa ini.
2.       Masa berburu dan meramu tindak lanjut
                     i.            Kehidupan social
Ø  Hidup berkelompok baik tepi pantai maupun pedalaman
Ø  Hidup semi sedenter
Ø  Manusia pendukung bangsa papua melanesoid dang bangsa Weddoid
                   ii.            Kehidupan ekonomi
Ø  Hidup secara food gathering, tapi sudah bercocok tanam dengan cara lading berpidah
Ø  Pembagian kerjaberdasarkan jenis kelamin
                  iii.            Kehidupan kebudayaan
Ø  Alat yang digunakan termasuk mesolithikum
Ø  Mengenal pengawetan makanan, dengan cara dijemur
Ø  Mengenal cara pembuatan batu penggiling


                 iv.            System teknologi
a)      Teknologi pemangkasan sekunder, yang menghasilkan :
Ø  Alat serpih dari batu kelsedon, gamping dan andesit
Ø  Kapak Sumatra dari batu andesit, pasir dan kwarsa
b)      Teknik kankavo-konveks, membuat alat dari tulang dengan membedah  memanjang dan rata bagian tajamnya, kemudian dikeraskan dengan api.
                   v.            Sistem kepercayaan
Ø  Mengenal penguburan
Ø  Mengenal lepercayaan dinamisme
Ø  Mengenal kepercayaan totemisme
3.       Masa bercocok tanam (bertani)
                     i.            Kehidupan social
Ø  Mamiliki tempat tinggal tetap
Ø  Hidup menbetuk perkampungan dan desa
Ø  Hidup secara gotong-royong
                   ii.            Kehidupan ekonomi
Ø  Bersifat food producing
Ø  Pembagian kerja berdasarka jenis kelamin dan usia
Ø  Mampu menjinakkan binatang
Ø  Mulai berdagang dengan system barter
                  iii.            Kehidupan kebudayaan
Ø  Alat yang digunakan dari zaman neolithikum dan megalithikum
Ø  Mengenal seni menenun
Ø  Mampu membuat perhiasan
Ø  Membuat pakaian dari kulit kayu
Ø  Memdirikan industry kapak
Ø  Mengenal ilmu perbintangan (astronomi)
                 iv.            System teknologi
a)      Teknik upam, membuat alat-alat batu dengan cara menggosok
b)      Teknik pukulan beruntun, membuat alat dari batu kemudian dipukul secara berulang-ulang
                   v.            System kepercayaan
Ø  Mengenal penguburan secara baik
Ø  Mengenal kepercayaan animism

Ø  Mengenal kepercayaan feteisme (jimat) dan dinamisme

0 comments:

Post a Comment