Search This Blog

Sunday, October 13, 2013

Laporan Praktikum Daya Hantar Listrik



Laporan Pratikum “Menguji Daya Hantar Listrik Larutan”
Kelompok 5

Elektrolit dan Non Elektrolit


[Tahun Ajaran 2009/2010]




Laboraturium Kimia SMAN 1 Trenggalek
Praktikum II Semester 2 kelas X
Tahun Ajaran 2009/2010
I.       Judul Praktikum
Judul             :  “Menguji Daya Hantar Listrik Larutan
Praktikan       :  1. Dea Novichra A.M.            
                            2. Ferdy Arbianto                   
                           3. Fitria Nastiti            Hardyani                     
                            4. Muhibbuddin Kamal            
                            5. Nursita Ratih                     
Nomor Absen:   1. 07
                            2. 14
                           3. 15
                           4. 23
                           5. 28
Kelas             : X-8
Tanggal          : 19 Maret 2010
II.                Tujuan Praktikum   :
F Siswa dapat mengamati gejala-gejala hantaran listrik melalui larutan
F Siswa dapat membedakan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
F Siswa dapat membedakan larutan yang termasuk Elektrolit Lemah dan Elektrolit Kuat
III.             Dasar Teori                        :
A. Gejala hantaran Arus Listrik pada Larutan
Arus listrik timbul karena adanya aliran elektron, yaitu suatu partikel yang bermuatan negative. Elektron – elektron dapat mengalir melalui suatu bahan yang disebut konduktor, seperti besi dan kawat tembaga. Gejala – gejala hantaran arus listrik pada larutan dapat anda amati melalui percobaan uji daya listrik pada berbagai larutan. yang apabila larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik akan menimbulkan gejala- gejala sebagai berikut, yaitu Bola lampu menyala dan terdapat gelembung gas pada larutan yang diuji coba.
B. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan merupakan fase yang setiap hari ada disekitar kita. Suatu sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik disebut larutan, sedangkan suatu sistem yang heterogen disebut campuran. Biasanya istilah larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung zat terlarut, misalnya padatan atau gas dengan kata lain larutan tidak hanya terbatas pada cairan saja.
Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis, pelarut dan zat terlarut, yang dapat dipertukarkan tergantung jumlahnya. Pelarut merupakan komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak, sedangkan komponen minornya merupakan zat terlarut.
Larutan terbentuk melalui pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Semua gas bersifat dapat bercampur dengan sesamanya, karena itu campuran gas adalah larutan.
Larutan Elektrolit
Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan pada daya ionisasi), larutan dibagi menjadi dua, yaitu  elektrolit kuat dan elektrolit lemah serta larutan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit dalam pelarut air.
Pada pengujian daya hantar listrik, larutan elektrolit menunjukkan gejala-gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji dan timbulnya gelembung gas dalam larutan.
*      Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik, karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air), seluruhnya dapat terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion negative (anion) dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1). Pada pengujian daya hantar listrik, larutan elekrolit kuat menunjukkan gejala-gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji dan timbulnya gelembung gas dalam larutan. Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.
*      Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik dengan daya yang lemah, dan juga tidak terurai sempurna dalam air dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1). Pada pengujian daya hantar arus lstrik, larutan elektrolit lemah tidak memberikan gejala lampu menyala atau menyala tapi redup, dan menimbulkan gelembung gas. Yang tergolong larutan elektrolit lemah adalah:
Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.
Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.
*      Larutan non-Elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak terurai dalam air sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik, hal ini disebabkan karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak meng-ion). Pada pengujian daya hantar arus lstrik, larutan non- elektrolit tidak menimbulkan gejala-gejala seperti yang disebutkan tadi. Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :
z  Larutan urea
z  Larutan sukrosa
z  Larutan glukosa
z  Larutan alcohol dll.


C. Senyawa ionik dan kovalen
Senyawa ionic adalah senyawa yang terbentuk dari ion – ion melalui ikatan ionic. Yang tersusun dari ion positive atau kation dan ion negative atau anion.
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri atas atom – atom yang bukan ion yang berikatan secara kovalen.


















IV.     Alat dan Bahan           :
v  Alat      :
a) Sumber arus DC (Adaptor)
b) Kabel
c) Gelas Kimia
d) Bola Lampu
e) Elektroda
f)  Saklar
v  Bahan :
a)    Larutan garam dapur (NaCl) secukupnya
b)    Larutan asam cuka (CH3COOH) secukupnya
c)    Larutan asam klorida (HCL) secukupnya
d)    Larutan natrium hidroksida (NaOH) secukupnya
e)    Larutan gula (C12H22O11) secukupnya
f)     Larutan alcohol (C2H5OH)
g)    Air sumur (H2O) secukupnya
h)    Air hujan secukupnya
i)      Air PAM
j)      Air Laut
k)    Air Sungai



V.                 Gambar Alat                                   :
a)    Sumber arus DC (Adaptor)
b)    Kabel
c)    Gelas Kimia
d)    Bola Lampu
e)    Elektroda
f)     Saklar
VI.              Cara Kerja                          :
1)    Bersihkan semua peralatan yang akan digunakan dan dikeringkan!
2)    Masukkan larutan garam dapur (NaCl) secukupnya ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering!
3)    Ujilah daya hantar listriknya dengan menggunakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan!
4)    Amati perubahan yang terjadi dan apakah lampu menyala (catat dalam table pengamatan)!
5)    Bersihkan dulu  elektroda dengan aquades dan keringkan!
6)    Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan yang tersedia!
VII.           Data Pengamatan               :
No
Larutan
Nyala Lampu (terang,redup,tidak menyala)
Gelembung Udara (ada,tidak,banyak,sedikit)
1
Larutan garam dapur (NaCl)
Terang
Banyak
2
Larutan asam cuka (CH3COOH)
Tidak Menyala
Sedikit
3
Larutan asam klorida (HCL)
Terang
Banyak
4
Larutan natrium hidroksida (NaOH)
Terang
Banyak
5
Larutan gula (C12H22O11)
Tidak Menyala
Tidak ada
6
Air Sumur/Kran (H2O)
Tidak Menyala
Sedikit
7
Air Hujan secukupnya
Tidak Menyala
Ada
8
Air PAM secukupnya
Tidak Menyala
Tidak ada
9
Air Laut secukupnya
Terang
Banyak
10
Air Sungai secukupnya
Tidak Menyala
Sedikit





VIII.        Pembahasan
Dalam praktikum menguji larutan daya hantar listrik yang telah dilakukan hasilnya menunjukan bahwa larutan garam dapur (NaCl), larutan asam klorida (HCl) dan larutan natrium hidroksida (NaOH) serta air laut menghasilkan gelembung yang banyak dan nyala lampu yang terang, sehingga termasuk dalam larutan elektrolit kuat. Dalam praktikum ini hasil tersebut sesuai dengan teori yang telah dipelajari dalam materi sebelumnya. Sedangkan dalam larutam asam cuka (CH3COOH), air sumur (H2O), air hujan, air sungai menghasilkan gelembung sedikit dan nyala lampu yang dihasilkan redup dan ada juga yang tidak menyala sehingga digolongkan dalam elektrolit lemah, hal itu juga sesuai dengan teori. Dalam praktikum ini juga ada yang tidak menghasilkan gelembung serta lampu tidak menyala yaitu larutan gula (C12H22O11) dan air PAM
Dalam uji praktikun ini terdapat terdapat hasil yang tidak sesuai dengan teori, tepatnya pada percobaan Air PAM seharusnya Air PAM tergolong dalam larutan Elektrolit Lemah namun dari hasil percobaan ini tidak menghasilkan gelembung dan lampu tidak menyala (Non Elektrolit) hal tersebut mungkin terjadi karena adanya kesalahan sistematis dan acak. Yaitu kesalahan yang disebabkan karena alat yang digunakan dalam praktikun kurang mendukung yaitu olektroda yang digunakan ataupun yang lain dan juga bahan yang diambil sudah terkontaminasi. Dan kesalahan yang disebabkan fluktuasi tegangan listrik, karena dalam praktikum ini kita menggunakan arus listrik, sehingga hasil dari praktikum dengan bahan Air PAM tidak sesuai dengan teori.



IX.              Jawaban pertanyaan
1)    Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
Ø Adanya gelembung udara pada anoda & katoda dan nyala lampu yang dihasilkan (terang, redup, tidak menyala)
2)    Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit!
Ø  Larutan Elektrolit                        :
| Larutan garam dapur (NaCl)
| Larutan asam cuka (CH3COOH)
| Larutan asam klorida (HCL)
| Larutan natrium hidroksida (NaOH)
| Larutan alcohol (C2H5OH)
| Air sumur (H2O)
| Air Hujan
| Air Laut
| Air Sungai
Ø  Larutan Non Elektrolit     :
{ Larutan gula (C12H22O11)
{ Air PAM
3)    Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam larutan elektrolit kuat (lampu menyala) dan elektrolit lemah (lampu tidak menyala, tetapi menghasilkan sedikit gelembung)!
Ø 

Ì                Air Laut
Ì  Larutan natrium hidroksida (NaOH)


 
Elektrolit Kuat                 :
Ì Larutan garam dapur (NaCl)
Ì Larutan asam klorida (HCl)
Ø  Elektrolit Lemah  :
Ë Larutan asam cuka (CH3COOH)
Ë Air Sumur/Kran (H2O)
Ë Air Hujan
Ë Air Sungai
4)    Di antara larutan elektrolit itu, larutan manakah yang zat terlarutnya tergolong:
a.       Senyawa ion                    : Larutan NaCl dan Larutan NaOH
b.       Senayawa kovalen            : Larutan HCl, Larutan CH3COOH, Larutan H2O
5)    Apakah penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
Ø  Pada larutan elektrolit zat terlarut dalam larutan dapat terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas, sehingga Larutan Elektrolite dapat menghantarkan arus listrik
6)    Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan :
a)       NaCl                    : Na+ + Cl-
b)       CH3COOH           : H+ + CH3COO-
c)       HCL                    : H+ + Cl-
d)       NaOH                  : Na+ + OH-






X.                 Kesimpulan           :
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk mengetahui suatu zat tergolong Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah, Non Elektrolit sebagai berikut :
­  Untuk mengetahui apakah suatu larutan tergolong Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah, Non Elektrolit dapat dilihat dari nyala lampu dan gelembung yang dihasilkan dalam percobaan ini.
­  Larutan Elektrolit Kuat ditandai dengan nyala lampu yang terang dan gelembung udara yang dihasilkan banyak.
Contoh: Larutan NaCl, Larutan HCl, Lautan NaOH
­  Larutan Elektrolit Lemah menghasilkan nyala lampu yang redup/tidak menyala dan gelembung yang dihasilkan sedikit.
Contoh : Larutan CH3COOH, H2O, Air Hujan, Air Sungai
­  Larutan Non Elektrolit tidak menghasilkan nyala lampu dan tidak menghasilkan gelembung.
Contoh : Larutan gula (C12H22O11)




0 comments:

Post a Comment