D. Periodasi perkembangan awal budaya manusia Indonesia
1. Zaman batu
a. Zaman batu tua (palaeolithikum)
Peralatan yang dihasilkan pada zaman ini bentuknya masih sangat
sederhana, hasilnya masih kasar dan belum dihaluskan. Atas dasar penemuannya peralatan
ini dibagi menjadi dua, yaitu :
i.
Kebudayaan Pacitan (punung,
pacitan)
v
Penemu dan peneliti : GHR.
Von koenigswald
v
Alat yang dihasilkan :
kapak genggam (chopper), kapak perimbas, kapak penetak dan alat-alat serpih
(flakes)
v
Manusia pendukung : jenis
Pithecanthropus
ii.
Kebudayaan Ngandong
(Ngandong, Blora)
v
Penemu dan peneliti : GHR.
Von koenigswald
v
Alat yang dihasilkan :
kapak genggam (chopper), kapak perimbas, kapak penetak, alat-alat serpih (flakes) dan alat-alat
tukang serta tanduk rusa
v
Manusia pendukung : Homo
soloensis dan homo wajakensis
b. Zaman batu tengah (Mesolethikum)
Peralatan yang dihasilkan masih sama dengan zaman batu tua tapi ada yang
sudah duhaluskan. Atas dasar penemuannya peralatan ini dibagi menjadi tiga,
yaitu :
i.
Kebudayaan sampung Ponorogo
v
Peneliti : van stein
callanfles tahun 1928-1931
v
Alat-alat yang dihasilkan :
alat-alat sepih, mata panah, batu penggiling, ser6ta alat-alat dari tulang dan
tanduk rusa. Kareena sebagian besar terbuat dari tulang maka nantinya dikenal
sebagai “Kebudayaan Tulang” (bone calture)
v
Manusia pendukung : bangsa
papua Melanesoid
ii.
Kebudayaan Toala Sulawesi
Selatan
v
Peneliti : Fritz Sarasin
dan paul Sarasin tahun 1893-1896
v
Alat-alat yang dihasilkan :
lat-alat serpih, mata panah bergerigi, kapak sematra dan alat-alat tukang.
Karena sebagian besar terdiri dari alat-alat serpih makia disubut “Kebudayaan Flakes” (Flakes Calture)
v
Manusia pendukung : suku
bangsa toala keturunan orang Wedda (ras weddoid) dri Srilangka.
iii.
Kebudayaan Sumatra
v
Peneliti : van stein
callanfles tahun 1925
v
Alat-alat yang dihasilkan :
kapak Sumatra (pebble) kapak pendek (hache coute) dan batu penggiling. Karena sebagian
besar terdiri dari kapak Sumatra maka
disebut “kebudayaan kapak Sumatra (pebble
calture)
v
Manusia pendukung : bangsa
papua melanesiod
c. Zaman batu muda (Neolithikum)
Karena hamper menyeluruh di Nusantara maka menurut
R.Soekmono kebudayaan itu menjadi dasar Indonesia sekarang. Dan juga ada
revolusi kebudayaan dari mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi
penghasilkan makanan (food producing) serta hidup berpindah-pindah
(nomaden) menjadihidup menetap
(sedenter). Atas dasar alat yang
dihasilkan dibagi menjaditiga, yaitu :
i.
Kebudayaan kapak persegi
Pemberian nama ini berasal dari Von Honie Geldern.
Kapak ini memiliki beberapa bentuk seperti kapak tangga, atap, biola, penarah
dan beliung persegi. Yang dibawa oleh bangsa melayu tua dari daratan Asia
(Yunan). Dan banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali,
Nusa tenggara dan Maluku.
ii.
Kebudayaan kapak lonjong
Kapak lonjong besar disebut watzenbell dan yang kecil disebut kleinbell. Kapak ini berasal dari daratan Asia yang dibawa oleh
bangsa Papua-Melanesoid. Dan banyak ditemukan di Sangihe-talaut, Minahasa
(Sulawesi Utara), Kalimantan utara, Flores, Tanibar dan Leti (Maluku) serta
Irian jaya.
iii.
Kebudayaan gerabah
Yaitu barabg
pecah belah yang terbuat dari tanah liat.
d. Zaman batu besar (Megalithikum)
Dibagi menjadi dua gelombang :
a. Megalithic tua
Yang menyebar pada zaman neolithikum (2500-1500 SM)
oleh bangsa Proto Melayu. Hasil kebudayaannya adalah :
a) Menhir, tugu yang terbuat dari batu, yang fingsinya untuk
pemujaan roh nenek moyang dan sebagai tanda siatu peristiwa. Banyak ditemukan
di Sumsel, Sulteng dan Kalimantan.
b) Punden berundak-undak, bangunan dari batu yang disusun ber
tingkat. Dan disekitarnya ada menhir. Fungsinya sebagai tempat pemujaan roh
nenek moyang. Penemuannya di Lebak sibedug (banten selatan).
c) Arca, bersifat status terutama berbentuk bintang.
b. Megalithic muda
Menyebar pada zaman peunggu (1000-100 SM) oleh bagsa
deotro melayu.hasil kebudayaanya :
a) Dolmen, beberap bangunan menhir yang didekatkan yang atsnya
diletakkan batu lebar. Fungsinya tempat meletakkan sesaji. Ditemukan di
Bondowoso.
b) Sarcophagus (keranda), peti mati dari batu berbenuk lesung.
Ditemukan di Bali.
c) Kubur batu, kuburan dalam tanah sisi, alas dan tutupnya diberi
papan batu. Ditemukan di Kuningan Jawa barat.
d) Waruga, kubur batu yang berbentuk kubus dan bulat. Ditemukan di
Sulteng dan Sulut.
e) Arca, bersifat dinamis terutama berbentuk manusia.
2.
Zaman logam
Pembabakannya
ada tiga, yaitu
a. Zaman tembaga
b. Zaman perunggu
c. Zaman besi
Berdasarka
buktinya masyarakat pra sejarah hanya mengenal zaman perunggu dan besi.
E. Ciri kebudayaan masyarakat awal Indonesia
1.
Masa berburu dan meramu
i.
Kehodupan social
Ø
Hidup berkelompuk antara
10-15 orang
Ø
Bersifat nomaden, terutama
dekat sumber air
Ø
Manusia pendukung
Pithecanthropus erectus, homo soloensis dan homo wajakensis.
ii.
Kehidupan ekonomi
Ø
Bergantung pada alam,
sehingga bersifat hunting dan food
gathering.
Ø
Mengenal pembagian kerja
atas dasar kelamin, pria berburu dan wanita mengumpulkan makana dan mengurus
anak.
iii.
Kehidupan budaya
Mampu menciptakan peralatan dari batu dan tulang
iv.
System teknologi
a. Tekni pemangkasan, teknik batu yang akan dibuat landasan untuk
menempa.
b. Teknik pembenturan, membenturkan batu sehingga menghasilkan batu
kecil, dan dekerjakan menggunakan :
v
Teknik clacton, membuat
alat batu untuk menghasilkan dataran pukul lebar dan kerucut pukul tebal.
v
Teknik levallois, membuat
alat batu untuk menghasilkan dataran pukul berbidabg-bidang.
v.
System kepercayaan
Belum ada bukti yang digunakan dari keprcayaan masa
ini.
2.
Masa berburu dan meramu
tindak lanjut
i.
Kehidupan social
Ø
Hidup berkelompok baik tepi
pantai maupun pedalaman
Ø
Hidup semi sedenter
Ø
Manusia pendukung bangsa
papua melanesoid dang bangsa Weddoid
ii.
Kehidupan ekonomi
Ø
Hidup secara food
gathering, tapi sudah bercocok tanam dengan cara lading berpidah
Ø
Pembagian kerjaberdasarkan
jenis kelamin
iii.
Kehidupan kebudayaan
Ø
Alat yang digunakan
termasuk mesolithikum
Ø
Mengenal pengawetan
makanan, dengan cara dijemur
Ø
Mengenal cara pembuatan
batu penggiling
iv.
System teknologi
a) Teknologi pemangkasan sekunder, yang menghasilkan :
Ø
Alat serpih dari batu
kelsedon, gamping dan andesit
Ø
Kapak Sumatra dari batu
andesit, pasir dan kwarsa
b) Teknik kankavo-konveks, membuat alat dari tulang dengan
membedah memanjang dan rata bagian
tajamnya, kemudian dikeraskan dengan api.
v.
Sistem kepercayaan
Ø
Mengenal penguburan
Ø
Mengenal lepercayaan
dinamisme
Ø
Mengenal kepercayaan
totemisme
3.
Masa bercocok tanam
(bertani)
i.
Kehidupan social
Ø
Mamiliki tempat tinggal
tetap
Ø
Hidup menbetuk perkampungan
dan desa
Ø
Hidup secara gotong-royong
ii.
Kehidupan ekonomi
Ø
Bersifat food producing
Ø
Pembagian kerja berdasarka
jenis kelamin dan usia
Ø
Mampu menjinakkan binatang
Ø
Mulai berdagang dengan
system barter
iii.
Kehidupan kebudayaan
Ø
Alat yang digunakan dari
zaman neolithikum dan megalithikum
Ø
Mengenal seni menenun
Ø
Mampu membuat perhiasan
Ø
Membuat pakaian dari kulit
kayu
Ø
Memdirikan industry kapak
Ø
Mengenal ilmu perbintangan
(astronomi)
iv.
System teknologi
a) Teknik upam, membuat alat-alat batu dengan cara menggosok
b) Teknik pukulan beruntun, membuat alat dari batu kemudian dipukul
secara berulang-ulang
v.
System kepercayaan
Ø
Mengenal penguburan secara
baik
Ø
Mengenal kepercayaan
animism
Ø
Mengenal kepercayaan
feteisme (jimat) dan dinamisme
0 comments:
Post a Comment