1. Ciri-Ciri Sains :
a. Memiliki objek kajian berupa benda-benda konkret yang
terdapat dialam. Misalnya benda padat, cair, dan gas. Benda-benda konkret
adalah benda-benda yang dapat ditangkap indera kita. Objek kajian dibedakan
menjadi:



b. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris. Yaitu
berdasarkan pengalaman yang dapat dirasakan setiap orang ( nyata )
c. Memiliki langkah-langkah sistematis. Yaitu
menggunakan langkah-langkah yang sama dengan situasi dan kondisi yang sama
dimanapun berada, agar hasil yang didapat sama, walaupun yang melakukan orang
yang berbeda. Langkah-langkah sistematis
tersebut bersifat baku untuk setiap bidang kajian.
d. Menggunakan cara berpikir logis. Kesimpulan-kesimpulan
ditarik berdasarkan logika-logika tertentu, misal:


e. Hasilnya objektif atau apa adanya. Terhindar
dari kepentingan pelaku( subjektif). Hasil penelitian ilmiah tidak memihak
siapapun selain memihak pada kebenaran ilmiah.
f. Hasilnya berupa hukum-hukum yagn berlaku umum, dimanapun
diberlakukan. Misal, jika kita mengawinkan secara langsung tumbuhan A dan B,
maka di manapun hasilnya akan mengikuti hukum-hukum persilangan yang dibuat
oleh Gregor Mendel.
2. Metode ilmiah terdiri dari beberapa
langkah yaitu :
a.
Merumuskan Masalah
Beranya adalah upaya menyusun masalah secara umum, yang memperhatikan
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Ada 3 cara dalam merumuskan permasalahan,yaitu:
·
Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel
terikat objek eksperimen?
·
Bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat objek eksperimen?
·
Apakah ada hubungan antara variabel bebas dg variabel
terikat objek eksperimen?
~ variabel bebas
adalah sesuatu yang akan dicobakan
~ variabel terikat
adalah perubahan kondisi yagn akan diteliti
b. Menyusun Kerangka Berfikir
Setelah merumuskan
masalah, kegiatan berikutnya adalah mengumpulkan keterangan-keterangan baik
secara teoritis maupun keterangan dari fakta empiris yang berhubungan dg
permasalahan, agar menemukan jawaban sementara terhadap masalah tsb.Ilmu
berkembang karena orang membaca dan mengembangkan apa yang telah ditemukan
orang lain yang dapat dijadikan kerangka berpikir untuk mengembangkan dan menemukan hal-hal yang
lain.
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu
duggan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan.
Jadi setelah mengkaji fakta empiris, kita dapat merumuskan hipotesis.
Ada 2 macam
hipotesis dalam eksperimen,yaitu :
·
Hipotesis alternatif : dugaan yang
menyatakan ada pengaruh.
·
Hipotesis nol : dugaan yang
menyatakan tidak ada pengaruh.
d. Melakukan Eksperimen
-
Eksperimen berfungsi untuk menguji hipotesis yang
diajukan tersebut dengan didukung oleh bukti empiris yang cukup dari hasil
percobaan. Untuk mendukung atau
menyangkal hipotesis di atas perlu dibuktikan melalui eksperimen.
Langkah-langkah
dalam melakukan eksperimen:
1.
Taraf
Perlakuan
2.
Pengendalian
Faktor Lain
3.
Pengulangan
4.
Pengukuran
e. Menganalisis data
Data perlu dianalisis karena
dijadikan pijakan untuk membuat kesimpulan.
f. Menarik kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan pada hasil eksperimen.
Kesimpulan ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, hipotesis ditolak yang
berarti bahwa dugaan pertama tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Kemungkinan
kedua, hipotesis diterima berarti bahwa dugaan sementara sesuai dg hasil
eksperimen.
Hasil ekserimen yang ditolak dan diterima sama-sama baik
jika eksperimen dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah.
g. Mempublikasikan hasil
Lazimnya, setelah
melakukan penelitian, kemuadian membuat laporan. Laporan harus ditulis lengkap
dan mengandung semua komponen ketrampilan proses.
0 comments:
Post a Comment