BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
belakang
Teknologi sebenarnya
merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk mengungkap aspek kehidupan manusia
atau isi alam semesta. Makanya biasa pula dipakai terminologi ilmu dan
teknologi (sience and technology). Segala sesuatu yang tak diketahui wujudnya
bisa dijadikan sesuatu yang diketahui (unconcealment). Itulah makna tekhnologi:
memunculkan, membuat diketahui, melakukan penampakan bagi sesuatu yang
tersembunyi (revealing, bringing forth which is hidden or something unknown to
us).
Sains adalah aktifias
pemecahan masalah yang dilakukan oleh manusia yang dimotivasikan oleh rasa
ingin tahu tentang dunia sekitar mereka dan keinginan. Untuk memahami alam
tersebut, serta keingian memanipulasi alam dalam rangka meluaskan keinginan
atau kebutuhannya. Sedangkan teknologi merupakan suatu konsep yang luas dan
mempunyai lebih dari satu aspek. Sains dan teknologi sekanrang tidaklah bisa
lepas dari kehidupan kita. Dalam sejarahnya sains telah ada sejak zaman Yunani
kuno, tepatnya pada zaman Plato, Aristoteles dan juga Socrates. Akan tetapi,
kemajuan dunia barat saat ini dalam pengetahuan akan iptek tak lepas dari
peranan para ilmuan Islam yang ada pada abad pertengahan.
Rasanya hampir semua
rakyat Indonesia mempunyai kesadaran bahwa teknologi barat itu memang jauh
lebih unggul daripada teknologi Indonesia. Namun hendaknya kesadaran itu tidak
terbatas pada yang menyangkut produk seperti radio, obat, sampai pesawat. Juga
teknologi yang berkaitan dengan informatika, tepatnya teknologi yang berkaitan
dengan kerahasiaan seputar hasil penelitian teknologi warganya. Mengapa
kesadaran ini penting ? Tiada lain ...agar kita semakin sadar bahwa teknologi
yang diperoleh dari barat itu hanya kulitnya saja, sementara isinya nggak akan
dikasih tahu.
Salah satu fungsi utama
dari ilmu pengetahuan dan teknologi adalah mempermudah hidup manusia. Akan
tetapi, dalam pengaplikasinnya dalam kehidupan nyata banyak terjadi
penyimpangan dan penyelewengan di dalamnya. Padahal antara sains dan teknologi
terdapat keterkaitan yang erat kepada kelangsungan kehidupan pada alam semesta.
Banyaknya tindak penyalahgunaan yang dikarenakan semakin bertambahnya jumlah
kebutuhan manusia yang mesti dipenui membuat sekelompok para ahli menggunakanya
untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Sains dan teknologi yang diajarkan Islam
bukanlah hal yang demikian, karena dalam Al-Qur’an sendiri telah jelas
dijelaskan bahwa kelangsungan teknologi dan sains adalah harus digunakan
sebaik-baiknya untuk kepentingan manusia dan makhluk_nya.
Namun ada jasanya yang
sangat besar bagi manusia karena membawa kesejahteraan dan hikmah. Akan tetapi,
teknologi yang sangat maju saat ini juga membawa kesukaran, bahkan malapetaka.
Nyaris semua bidang kehidupan kita bergantung pada hasil teknologi. Maka terjadilah
dehumanisasi, mengasingkan manusia dari dirinya sendiri sebagai makhluk
berpikir kreatif.
1.2.
Rumusan
masalah
1.
Pengertian sains
2.
Pengertian teknologi
3.
Perbedaan sains dan teknologi Islam dan barat
4.
Keterkaitan sains dan teknologi
5.
Konsep teknologi
6.
Kemajuan teknologi
7.
Menganalisis kemajuan sains dan teknologi barat
1.3.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian sains
2.
Mengetahui pengertian teknologi
3.
Mengetahui perbedaan sains dan
teknologi Islam dan barat
4.
Mengetahui keterkaitan sains dan teknologi
5.
Mengetahui konsep teknologi
6.
Mengetahui kemajuan teknologi
7.
Mengetahui analisa kemajuan sains dan teknologi barat
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
sains
Sains (science)
diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah
pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan
pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah
kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan
itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real
Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003:
11)
Sains sebagai
proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan
penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam.
Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang
eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini
tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya
gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Sains itu
sendiri secara umum didefinisikan sebagai pengetahuan (knowledge) yang
didapatkan dengan cara sistematis tentang struktur dan perilaku dari segala
fenomena yang ada di jagad raya dan isinya, baik fenomena alam maupun sosial.
Sementara itu, teknologi merupakan aplikasi dari sains sebagai respons atas
tuntutan manusia akan kehidupan yang lebih baik dengan memproduksi, memproses
atau membuat sesuatu yang lebih mengembangkan ketrampilan manusia[1].
Secara
fenomenal ilmu dapat di pandang sebagai produk, proses dan paradigma etika
sikap atau nilai. Sebagai produk, ilmu adalah semua pengetahuan telah diketahui
dan disepakati oleh sebagian besar masyarakat ilmiah.
Sebagai proses,
ilmu adalah kegiatan sosial untuk memahami alam dengan paradigma etika.
Menurut Marton Berpegang pada 4 kaidah ilmiah yaitu:
1.
Universalisme : ilmu tidak tergantung pada
perbedaan ras, warna kulit dan keyakinan.
2.
Komunisme : ilmu merupakan milik
umum.
3.
Disinterestedness
: tidak
memihak, melainkan apa adanya.
4.
Skeptisisme
: tidak begitu saja menerima kebenaran
sebelum bukti
Empiris.
Bukti otentik tentang adanya sains semenjak Nabi Adam as tertera dalam
Al-Qur’an. Selain itu erkembangan sains terus berlanjut, tercatat dalam sejarah
Nabi Idris as adalah seorang jenius, pandai dalam teknik dan politik. Beliau
juga dinyataan sebagai seseorang yang pertama yang mengenal adanya tulisan.
2.2.
Pengertian
teknologi
Pengertian
Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang
dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk
mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan
sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu
secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau
pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).
Teknologi dalam
arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat
yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi
hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya
cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini
muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang
“techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi
saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar
penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo
faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam
eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada
dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu
“dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya
kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
Teknologi juga
penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu
rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi
merupakan Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur
agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki
efisiensi manusia pada beberapa aspek.
Berasal dari kata Yunani Techno artinya keterampilan atau seni. Dan
kata inilah diturunkan kata teknik dan teknologi.
Teknik artinya cara atau metode untuk memperoleh keterampilan dalam
bidang tertentu. Sedangkan teknologi memiliki banyak arti:
1.
Penerapan
ilmu untuk petunjuk praktis
2.
Cabang
ilmu tentang penerapan tersebut dalam praktek adan industri
3.
Kumpulan
cara untuk memenuhi objek materi dari kebudayaan.
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia
yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut
Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science)
dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain,
teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama
lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita,
artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi
dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Seringkali diadakan pemisahan, bahkan pertentangan antara sains dan
penelitian ilmiah yang bersifat mendasar (basic science and fundamental) di
satu pihak dan di pihak lain sains terapan dan penelitian terapan (applied
science and applied research). Namun, satu sama lain sebenarnya
harus dilihat sebagai dua jalur yang bersifat komplementer yang saling
melengkapi, bahkan sebagai bejana berhubungan; dapat dibedakan, akan tetapi
tidak boleh dipisahkan satu dari yang lainnya (Djoyohadikusumo 1994, 223).
Dari perspektif
sejarah, seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan salah
satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan
semata. Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material
kehidupan manusia. Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang
memungkinkan konstituen-konstituen non material kehidupan manusia, yaitu
perasaan dan pikiran, ide dan idealnya. Teknologi adalah sebuah manifestasi
langsung dari bukti kecerdasan manusia.akan ilmu pengetahuan yang mengacu pada
pengamatan atau eksperimen untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di
alam semesta ini yang dapat di buktikan melalui metode-metode ilmiah[2].
Dari
pandangan semacam itu, kemudian teknologi berkembang lebih jauh dari yang
dipahami sebagai susunan pengetahuan untuk mencapai tujuan praktis atau sebagai
sesuatu yang dibuat atau diimplementasikan serta metode untuk membuat atau
mengimplementasikannya.
2.3.
Pengertian
sains dan teknologi menurut Islam dan Barat
Salah satu tokoh Islam
dalam sains kedokteron adalah Al-Razi dan Ibnu Sina, yang teori-teorinya banyak
digunakan para ilmuan barat abad 19 hingga sekarang. Silsilah sains menunjukan
asal-asul yang rumit, mulai sejak bangsa Mesir dan Babilon yang ada sejak tiga
ribu tahun sebelum masehi yang merupakan perintis penelitian Yunani atau
Helenis. Sebagai umat muslim kita wajib hukumnya un tuk mencari ilmu
pengetahuan baik itu agama maupun umum.
Keruntuhan peradaban
Islam sudah terjadi sejak abad ke-19 hingga abad 20. Dalam sains barat agama
dan rasio telah dibedkan, perkembangan sains dan teknologi ini ditandai dengan
peristiwa pencerahan. Dalam perjalanannya sains barat ditentukan oleh orang
Perancis yang pertama kali menjajah Mesir, yang dipimpin oleh Napoleon
Bonaparte. Kemudian mulailah para sekutu menjajah bangsa-bangsa Arab seperti
Arab Saudi, Yaman.
Penjajahan tersebut
bukan hanya mengambil hasil bumi dari Negara jajahannya. Akan tetapi, mengambil
semua buku-buku yang dibuat oleh para ilmuan Islam dan menterjemahkannya ke
bahasa latin, kemudian dngan sengaja membuang naskah dalam bahasa Arab.
Namun kemajuan sains
barat tidak diiringi dengan moral dan etika yang bersahabat dengan kehidupan
sekitar. Sehingga terjadinya kebobrokan moral dari para ilmuan yang
mengembangkan sains dan teknologinya. Sedang bahaya dari sains dan teknologi
barat adalah banyaknya eksplorasi yang melampaui batas sehingga membawa dampak
buruk bagi keterlangsungan kehidupan. Kesemuanya itu membawa kemanusiaan kepada
kondisi yang memprihatinkan. Bahkan para ilmuan barat telah menjadikan sains
dan teknologi melebihi dari agama, moral, dan etika hukum yang beraku. Pada
prakteknya sains modern zaman sekarang ini telah banyak menyimpang dari ajaran
dan nilai-nilai agama. Karena jika seseorang mempelajari suatu ilmu pengetahuan
tanpa didasari dengan nilai dan etika ajaran agama, maka bisa jadi dalam
prakteknya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengkhawatirkan.
2.4.
Hubungan
timbal balik sains dan teknologi
Hubungan sains
dan teknologi mengalami perkembangan dai abad ke abad. Pada tahap awal,
teknologi dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan yang dikumpulkan dari
pengalaman, ditahap ini teknologi dapat berdiri sendiri, lepas dari sains dan
ini berlangsung menjelang zaman revolusi industry. (pertanian, kedokteran).
Saling keterkaitan
antara sains dan teknologi semakin lama semakin mengalami perkembangan.
Teknologi dapat dilaksanakan dengan kaidah-kaidah empirik dan keterampilan yang
dikumpulkan dari pengalaman. Teknologi dapat berdiri sendiri lepas dari sains,
ini berlangsung menjelang zaman revolusi industri (1760-1830). Misalnya,
pembuatan jalan raya, pembuatan kapal, cara bercocok tanam, pembuatan tapai,
atau anggur dan sebagainya, yang dilakukan dengan proses yang baik, tanpa
mengetahui dasar teorinya. Perkembangan dalam tahapan ini telah menghasilkan
revolusi dalam bidang pertanian, industri, kedokteran,
Dalam fase ini
perkembangan teknologi tidak bergantung pada sains. Pada fase ini telah dikenal
pembuatan jalan raya, pembuatan kapal, cara bercocok tanam, pembuatan tape dan
sebagainya. Yang dilakukan dengan baik, tanpa mengetahui dasar teorinya.
Perkembangan dalam tahap ini telah menghasilkan revolusi dalam bidang
pertanian, industry, dan kedokteran.
Namun perkembangan
selanjutnya dizaman yang mulai modern, sains mendahului perkembangan teknologi.
Misalnya, penggambaran sifat mesin secara termodinamika telah dilakukan Slanius
dan Kelvin, yang kurang lebih sekitar 75 tahun setelah penemuan mesin uap oleh
James Watt. Juga pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam teknologi
komunikasi. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi yang menghasilkan
permasalahan yang pemecahannya memerlukan pendekatan ilmiah atau metode ilmiah
yang merupakan salah satu ciri dari sains. Dengan kata lain sains mendorong
berkembangnya teknologi.
Ini disebabkan
oleh kemajuan teknologi menghasilkan permasalahan yang pemecahannya memerlukan
pendekatan ilmiah atau metode ilmiah yang merupakan salah satu cirri dari
sains. Dengan kata lain, sains mendorong berkembangnya teknologi.
Konsep sains yang
bersifat klasik mempelajari materi dengan ukuran besar (makro), seprti konsep
mekanik, termodinamika, listrik, dsb. Sehingga berlaku mekanika Newton atau
mekanikaklasik. Sedangakan sains modern mempelajari materi menggunakan teori
kuantum dengan ukuran mikro, seperti teori atom, molekul zat, ikatan kimia,
pengetahuan material dsb. Maka dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan
memungkinkan manusia mengembangkan teknologi. Tanpa ilmu pengetauan akan sains,
teknologi tidak akan mungkin berkembang, sebab teknologi merupakan penerapan
dari ilmu. Tanpa mengetahui berbagai teori yang teah dinyatakan, maka tidak
akan terjadi penciptaan sesuatu oleh manusia.
Jadi ilmu
pengetahuan memungkinkan manusia mengembangkan teknologi. Tanpa ilmu tak
mungkin teknologi dapat berkembang, sebab teknologi merupakan penerapan dari
ilmu. Tanpa mengetahui berbagai teori mekanik, termodinamika, elektro magnetika
dan sebagainya. Kita tak mungkin dapat membuat mobil.
1.
Konsep
Sains Modern
Menjelang
permulaan abad ke- 20 terjadi perkembangan fundamental dan sains modern yaitu
dengan masuknya perumusan mikroskopit dalam sains. Seperti teori kuantum, model
atom, dan molekul.
2.
Teknologi
Material
Perkembangan
teknologi dalam abad ke- 20 didorong oleh perkembangan ilmu material yang diikuti
oleh berbagai disiplin dalam sains.
Tiga jenis material yang melandasi perkembangan teknologi modern
yaitu:
a.
Bahan-bahan
polimer (plastic).
b.
Bahan-bahan
campuran atau paduan logam atau alloys.
c.
Bahan-bahan
listrik-magnet seperti semi konduktor, yang melandasi electron renik (mikro
electronics).
Landasan jenis material itu mendukung berbagai jenis teknologi
structural, energy, transportasi, computer dan teknologi komunikasi.
2.5.
Kosep
teknologi
1.
Pengambilan
Keputusan
Contoh: pada transportasi.
1)
Model
2)
Criteria
(persyaratan/tujuan)
3)
Pembatas
(constrains)
4)
Optimari
2.
Sistem
Sistem merupakan suatu objek atau peristiwa yang terdiri atas
rangkaian bagian yang merupakan suatu kesatuan dan saling berinteraksi secara
fungsional dan memproses suatu masukan menjadi keluaran[3].
Ada 4 hal yang diperlukan untuk mengetahui apakah suatu
benda/peristiwa adalah suatu sistem yaitu:
1)
Dapat
dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
2)
Setiap
bagian (komponen) memiliki fungsi tersendiri.
3)
Seluruh
bagian melakukan fungsi bersama-sama.
4)
Fungsi
bersama yang dilakukan mempunyai tujuan tertentu.
3.
Umpan
Balik
Untuk
berlangsungnya kerja suatu sistem dan pengaturan keluaran, diperlukan
terlaksananya control yang mencakup monitoring dan koreksi (umpan balik).
Dengan cara ini diketahui fungsi yang telah berjalan baik/fungsi yang belum
berjalan baik.
2.6.
Kemajuan
teknologi
Tak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi
masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya
inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari hingga yang sederhana,
hingga yang menghebohkan dunia.
Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman
dahulu, yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara
drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek,
teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan
cepat. Salah satunya adalah seperti yang ada di Indonesia, yaitu fenomena mobil
esemka yang diciptakan beberapa sekolah di Solo. Telah membuat inovasi mobil
Nasional untuk Indonesia. Selain itu juga, ada di Sidoarjo yang memproduksi
kapal laut untuk kebutuhan melaut.
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan
teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam
menyelesaikan tugas-tugas tradisional sepertibercocok tanam,
membuat baju, atau membangun rumah.[4]
1)
Kemajuan
teknologi yang bersifat netral (bahasa
Inggris: neutral technological progress)
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
2)
Kemajuan
teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa
Inggris: labor-saving technological progress)
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
Fenomena yang relatif langka. Hal
ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan
di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat
tenaga kerja, bukan modalnya.
Kemajuan teknologi memang sangat penting untuk
kehidupan manusia jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang
kemajuan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu
memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi.
Di lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang
lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk
penanaman modal asing (PMA),
justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan
kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau
besar pada pihak investor asing, karena
merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.[5]
Ini menjadi
bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di setiap
sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer dan laptop,
yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer
ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling
mutakhir dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Beberapa contoh
percepatan kemajuan teknologi yaitu:
1.
Percepatan
dari kecepatan manusia.
2.
Penemuan
yang semakin efisien dengan mencari prinsip-prinsip dasar (tidak menggunakan
semua kombinasi yang ada). Dengan menggunakan sarana yang berupa alat ukur yang
semakin baik, diikuti dengan bantuan logika, matematika, statistika, maka
eksperimental dapat dikembangkan secara sistematis. Contoh: pembuatan
obat-obatan.
3.
Eleman
yang dikombinasikan semakin bertambah.
Dengan memperlihatkan prinsip kombinasi dari setiap penemuan ini,
kecepata kemajuan teknologi bergantung pada 5 faktor yaitu:
1.
Elemen-elemen
yang dikombinasikan menjadipenemuan baru, selalu bertambah banyak dan semakin
cepat, karena setiap penemuan melahirkan penemuan lainnya.
2.
Penemuan-penemuan
dapat tersimpan rapi dan tersebar secara cepat dan luas dengan adanya
komunikasi yang lancar.
3.
Elemen-elemen
yang dapat dikombinasikan tidak saja semakin banyak, tetapi juga semakin
meningkat kemampuannya.
4.
Kemampuan
untuk memilih elemen-elemen, yang akan dikombinasikan menjadi semakin efisien
dan efektif, sejalan dengan bertambah ilmiahnya metode penemuan. Dengan kata
lain, tidak semua kombinasi elemen lama dilakukan dalam praktek.
2.7.
Menganalisis
kemajuan sains dan teknologi barat
Dalam sains
barat agama dan rasio telah dibedakan, perkembangan sains dan teknologi ini
ditandai dengan peristiwa pencerahan. Dalam perjalanannya sains barat
ditentukan oleh orang Perancis yang pertama kali menjajah Mesir, yang dipimpin
oleh Napoleon Bonaparte. Kemudian mulailah para sekutu menjajah bangsa-bangsa
Arab seperti Arab Saudi, Yaman, dan lain-lain.
Penjajahan tersebut
bukan hanya mengambil hasil bumi dari Negara jajahannya. Akan tetapi, mengambil
semua buku-buku yang dibuat oleh para ilmuwan Islam dan menterjemahkannya ke
bahasa Latin, kemudian dengan sengaja membuang naskah dalam bahasa Arab.
Namun kemajuan
sains barat tidak diiringi dengan moral dan etika yang bersahabat dengan
kehidupan sekitar. Sehingga terjadinya kebobrokan moral dari para ilmuwan yang
mengembangkan sains dan teknologinya. Sedang bahaya dari sains dan teknologi
barat adalah banyaknya eksplorasi yang melampaui batas sehingga membawa dampak
buruk bagi keberlangsungan kehidupan. Kesemuanya itu membawa kemanusiaan kepada
kondisi yang memprihatinkan. Bahkan para ilmuwan barat telah menjadikan sains
dan teknologi melebihi dari agama, moral, dan etika hukum yang beraku. Pada
prakteknya sains modern zaman sekarang ini telah banyak menyimpang dari ajaran
dan nilai-nilai agama. Karena jika seseorang mempelajari suatu ilmu pengetahuan
tanpa didasari dengan nilai dan etika ajaran agama, maka bisa jadi dalam
prakteknya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengkhawatirkan.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Sains
didefinisikan sebagai pengetahuan (knowledge) yang didapatkan dengan
cara sistematis. Sedangkan Teknologi adalah sebuah manifestasi langsung
dari bukti kecerdasan manusia.akan ilmu pengetahuan yang mengacu pada
pengamatan atau eksperimen untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di
alam semesta ini yang dapat di buktikan melalui metode-metode ilmiah.
Belum ada satupun
negara muslim yang dijadikan kiblat dalam bidang kemajuan sains dan teknologi
karena porsi kepemilikan risetnya hanya sekitar tiga persen saja dari seluruh
hasil riset yang dikembangkan di dunia ini. Mungkin baru Iran dan Pakistan yang
sudah mulai mendalami sains dan teknologi tingkat tinggi yakni teknologi nuklir
untuk energi masa depan dengan bermacam kontroversinya.
Hubungan timbal
balik antara sains dan teknologi yaitu sains mendorong perkembangan teknologi,
karna teknologi menghasilkan permasalahan yang pemecahannya memerlukan
pendekatan ilmiah yang merupakan ciri dari sains.
Konsep teknologi diantaranya :
1.
Pengambilan
keputusan
2.
Sistem
3.
Umpan
balik
Kemajuan teknologi sangat bergantung pada penemuan sebelumnya.
Makin banyak elemen yang ditemukan, maka semakin cepat adanya penemuan baru.
Dalam sains barat, agama dan rasio telah dibedakan, perkembangan
sains dan teknologi ini ditandai dengan peristiwa pencerahan. Kemajuan sains
barat tidak diiringi dengan moral dan etika yang bersahabat dengan kehidupan
sekitar. Sehingga terjadinya kebobrokan moral dari para ilmuwan yang
mengembangkan sains dan teknologinya. Sedang bahaya dari sains dan teknologi
barat adalah banyaknya eksplorasi yang melampaui batas sehingga membawa dampak
buruk bagi keberlangsungan kehidupan. Kesemuanya itu membawa kemanusiaan kepada
kondisi yang memprihatinkan. Bahkan para ilmuwan barat telah menjadikan sains
dan teknologi melebihi dari agama, moral, dan etika hukum yang beraku. Pada
prakteknya sains modern zaman sekarang ini telah banyak menyimpang dari ajaran
dan nilai-nilai agama.
3.2.
Saran
Sebagai manusia biasa
kami sadar bahwa pembuatan makalah tentang Rahasia Kemajuan Barat Dalam Bidang
Sains dan Teknologi ini masih jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT, dan kelemahan adalah milik kita sebagai makhluk. Maka dengan
demikian demi terciptanya makalah yang lebih baik untuk kedepan, kami mohon
sekiranya para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
mingguan-kpst/
5.
id.wikipedia.orgwikiIlmu_alam.htm
6.
www.aingindra.com
› Teknologi.htm
7.
Mawardi
Nur Hidayati , Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Budaya
Dasar Cet VI ,
(Jakarta: Pustaka Setia. 2009),h. 110
8.
Anshar-mtk.blogspot.com/2013/05/perkembangan-ilmu-pengetahuan
barat.html?m=1
0 comments:
Post a Comment