Friday, February 28, 2014
Unsur Instrinsik Cerita
KD 1.2 Mengidentifikasi unsur sastra suatu cerita yang disampaikan secara
langsung atau melalui rekaman
Indikator
Menyampaikan unsur-unsur intrinsik (tema,plot,tokoh dan
penokohan,latar,sudut pandang,dan amanat)
Menyampaikan unsur-unsur ekstrinsik(pendidikan,budaya,kejiwaan
pengarang,dll.)
Menanggapi (setuju atau tidak setuju) unsur-unsur sastra yang disampaikan
teman.
1.
TEMA
Tema dapat disebut sebagai pikiran pokok yang melandasi sebuah cerita.
Umumnya,tema cerita
tersamar dalam seluruh elemen cerita ,sehingga untuk menemukan tema sebuah
cerita seseorang harus membaca/atau mendengarkan cerita secara utuh kemudian
menyimpulkan ide dasar cerita yang disampaikan pengarang
2. PLOT (ALUR)
Plot(alur cerita) adalah suatu rangkaian peristiwa-peristiwa dalam cerita
yang tersusun secara logis atau kausal berdasarkan hubungan sebab akibat.
Dapat juga dikatakan bahwa plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh
tahapan-tahapan peristiwa sehingga terjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh
para pelaku.
Dengan plot pengarang cerita menggerakkan tohoh-tokohnya untuk menghidupkan
cerita.
Dalam penyelesaian cerita,pengarang dapat menggunakan alur tertutup atau
alur terbuka.
Cerita menggunakan alur tertutup jika dalam
penyelesaian masalah sudah ditampilkan jawaban atau jalan keluar terhadap semua
permasalahan yang dihadapi para tokoh.
Sebaliknya, cerita menggunakan alur terbuka jika dalam
penyelesaian tiu tidak diberikan jawaban atau jalan keluar terhadap permasalahan
yang dihadapi tokoh.
3.
TAHAPAN PLOT
Paparan(exposition), yakni tahap cerita tempat pengarang mulai melukiskan
suatu keadaan awal cerita.
Rangsangan(inciting moment), yakni munculnya peristiwa yang mengawali
timbulnya gawatan.
Gawatan(rising action), yakni tahapan cerita yang melukiskan tokoh-tokoh
yang terlibat dalam cerita mulai bergerak. Ada tanda-tanda konflik yang terjadi
antartokoh atau mungkin antara tokoh dengan dirinya.
Pertikaian(conflict), yaitu mulai munculnya perselisihan antartokoh atau
tokoh dengan dirinya sendiri,tetapi belum diselesaikan.
Perumitan(complication), yakni tahapan cerita yang melukiskan konflik mulai
memuncak.
Klimaks(climax),yakni tahapan cerita yang melukiskan konflik mencapai
puncaknya.
Peleraian(falling action), yakni tahapan alur yang melukiskan pemecahan
masalah dari konflik yang ada.
Penyelesaian(denouement), yakni tahapan alur yang melukiskan akhir suatu
cerita yang merupakan penyelesaian masalah.
4.
TOKOH DAN PENOKOHAN
a) TOKOH
Tokoh adalah pelaku dalam suatu cerita
Berdasarkan perannya < tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama
merupakan tokoh yang memiliki peranan penting dalam cerita,tokoh bawahan hanya
berperan sebagai pendukung.
Berdasarkan karakternya < tokoh sederhana dan tokoh kompleks. Tokoh
sederhana adalah tokoh yang hanya dilihat dari sisi tertentu saja dari
kehidupannya, tokoh kompleks merupakan tokoha yang cenderung dilihat semua sisi
kehidupannya.
Ada juga tokoh protagonis,antagonis, dan tritagonis. Tokoh protagonis <
tokoh yang membawa ide prinsip,biasanya merupakan tokoh yang baik. Tokoh
antagonis < tokoh yang menentang,dianggap tokoh jahat. Tokoh tritagonis <
tokoh yang mendamaikan
b) PENOKOHAN
Penokohan < berhubungan dengan
cara pengarang menampilkan watak tokoh-tokohnya dan bagaimana watak masing-masing
tokoh tersebut.
Beberapa cara menampilkan tokoh-tokoh:
- Menjelaskan karakter tokoh secara eksplisit.
- Menampilkan dialog dengan tokoh lain.
- Malukiskan tempat atau lingkungan tokoh.
- Memberi penjelasan melalui tokoh lain.
- Melalui tingkah laku,pikiran-pikirannya, cara
berpakaian, dan reaksinya terhadap suatu kejadian.
5.
LATAR(SETING)
Latar atau seting adalah gambaran tempat,waktu, dan segala situasi di
tempat terjadinya peristiwa.
Waktu < kini,masa lalu,masa depan, dan waktu tak tentu.
Tempat < tempat yang kita kenal,tempat yang tidak kita kenal,dan tempat
khayalan.
Suasana < suasana alamiah, suasana sosio-kultural, dan suasana batiniah.
6.
SUDUT PANDANG
Sudut pandang penceritaan merupakan cara pengarang memandang tokoh-tokoh
cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu. Empat sudut pandang
penceritaan yang biasa digunakan pengarang.
1)
Pencerita sebagai pelaku utama. Pengarang bertindak serba tahu tentang apa
yang ada di dalam benak pelaku utama. Biasanya pencerita menggunakan kata”aku”
atau “saya”.
2)
Pencerita sebagai pelaku,tetapi bukan pelaku utama, Cerita yang disampaikan
merupakan kisah orang lain,tetapi pencerita tetap terlibat di dalamnya.
3)
Pencerita serba hadir, Pencerita tidak berperan apa-apa. Biasanya
menggunakan kata ganti “dia” atau nama. Pencerita serba tahu apa yang dilakukan
bahkan apa yang dipikirkan pelaku utama.
4)
Pencerita sebagai peninjau.Pencerita hanya menceritakan apa yang dilihat.
7.
AMANAT
Amanat adalah pesan-pesan yang terkandung dalam sebuah cerpen.
Amanat < disampaikan secara eksplisit atau implisit.
Implisit < jika jalan keluar atau
ajaran
moral itu disiratkan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir.
Eksplisit < jika pengarang pada tengah atau akhir cerita menyampaikan
seruan,saran,peringatan,nasihat,anjuran, dan larangan,berkaitan dengan gagasan
yang mendasari cerita itu.
Paragraf Narasi
PARAGRAF NARASI
A.
Pengertian
1. Narasi
adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang berurutan (kronologis). (lks halaman:39)
2. Narasi
adalah suatubentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya
kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. (Argumentasi dan Narasi, halaman :136)
3. Narasi
adalah paparan yang menyajikan rangkaian perisyiwa yang disusun secara berurutan,
susul menyusul hingga menjadi serangkaian peristiwa yang menarik. (Kreatif berbahasadan bahasa Indonesia,
halaman :46)
4. Narasi
adlah karangan yang berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun
secara kronologis (menurut urutan waktu), sehingga menjadi suatu rangkaian. (Aktif dan kreatif berbahasa Indonesia,
halaman : 7)
5. Narasi
adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan dimana
rangkaian peristiwa dari waktu-kewaktu dijabarkan dengan urutan awal tengah dan
ahir. (Wikipedia)
6. Kesimpulan
Salah satu jenis pengembangan paragraph dalam sebuah
tulisan dimana rangkaian kejadian atau peristiwa berbentuk kisahan yang terdiri
atas kumpulanyang disusun secara kronulogisdan berusaha menggambarkan
sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
B.
Tujuan
1. Agar
pembaca seolah-olah sudah menyakinkan atau mengalami kejadian yang diceritakan.
2. Untuk
menggerakkan aspek emosi.
3. Membentuk
citra/imaginasi para pembaca.
4. Menyampaikan
amanat terselubung kepada pembaca.
5. Member
infirmasi kepada pembaca memperlias pengetahuan (non fiktif).
6.
Menyampaikan sebuah makna kepada pembaca
melalui daya khayal yang dimilikinya (fiktif).
(dhippa.cakep.blogspot.com)
C.
Cirri-ciri
1. Adanya
unsure perbuatan atau tindakan.
2. Adanya
unsure rangkaian waktu dan informasi.
3. Adanya
sudut pandang penulis.
(Darmayanti,Nani.2007.Berbahasa
Indonesia untuk SMK kelas XI, halaman :12)
4. Terdapat
latar tempat.
5. Mempunyai
alur dan plot.
6.
Terdapat
unsure tokoh yang digambarkan dengan memiliki karakter atau perwatakan yang
jelas.
(Suryanto,Alex.2007.Berbahasa
Indonesia untuk SMA kelasX,halaman:36-39)
D.
Macam-macam
1. Narsi
Ekspositoris
a. Narasi
yang bersifat generalisasi
Narsi
yang menyampaikan suatu proses umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dan dapat
pula dilakukan secara berulang-ulang.
b. Narasi
yang bersifat khusus
Narasi
yang berusaha menceritakan sesuatu peristiwa yang khas, yang hanya terjadi satu
kali.
2. Narasi
sugestif
Suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian
macam sehingga merangsang dya khayal penbaca.
(Argunentasi
dan Narasi halaman: 136-138)
3. Narasi
fiksi atau sugestif
Rangkaian peristiwa yang dirangkai sedemikian rupa
sehingga dapat merangsang daya khayal (imaginasi) pembaca tentang peristiwa
tersebut.
4. Narasi
nonfiksi atau Ekspositoris
Rangkaian pembuatan yang
disampaikan secara informative, sehingga mengetahui peritiwa itu secara tepat.
(LKS halaman :39)
Contoh Karangan Persuasi
KERANGKA KARANGAN
Tema :
Keindahan dan kebersihan lingkungan
- Kegiatan pencemaran
lingkungan
1. Membuanh sampah sembarangan
2. Pembuangan limbah rumah tangga
3. Asap kendaraan bermotor
4. Illegal logging
- Dampak negative pencemaran lingkungan
1. Pernafasan kita terganggu
2. Keindahan dan kebersihan
lingkungan terganggu
3. Sarang bibit-bibit penyakit
- Upaya pelestarian lingkungan
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Penghijauan
3. Pembuatan taman kota
4. Adanya hukuman bagi pembuang
sampah sembarangan
5. Tidak membuang limbah rumah
tangga sembarangan
- Hasil upaya pelestarian
1. Keindahan
2. Kebersihan, serta
3. Kenyamanan kota terkendali
KARANGAN
Kita semua mengetahui
bahwa kondisi lingkungan Kota Trenggalek sudah sangat memprihatinkan. Banyak
sungai yang kotor akibat membuang sampah sembarangan dan pembuangan limbah
rumah tangga yang tidak teratur, pencemaran udara akibat asap kendaraan
bermotor yang semakin banyak dan maraknya penebangan liar yang terjadi.
Contohnya saja pada waktu kota Trenggalek sendiri tergenag banjir beberapa
tahun lalu, hal itu terjadi karena hutan-hutan yang ada disekitaran kota telah
gundul dan tidak bisa meresapkan air hujan ke tanah sehingga arinya menggenagi
kota.
Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi
makhluk hidup di Kota Trenggalek, temasuk kita manusia. Pernapasan kita dapat
terganggu dan keindahan Kota ini tercemar serta akan menjadi sarang bibit-bibit
penyakit. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Trenggalek
berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di
antaranya adalah dengan usaha yang kecil yaitu membuang sampah pada tempatnya,
serta dengan usaha penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang
sampah di sembarang tempat serta tidak membuang limbah rumah tangga di sungai. Ini semua dapat mengendalikan keindahan,
kebersihan serta kenyamanam Kota kita.
Contoh Mengidentifikasi Klausa
KEGIATAN SISWA
1. Judul
: BOITEKNOLOGI
2. Sember
: Buku BIOLOGI SMA
3. Pengarang : Gunawa Susiliwarno,dkk.
4. Pokok-pokok
informasi
1.
2.
3.
4.
4.1.
Dikemukakan pertama
kali oleh karl Erekty, insinyur
Hongoria 1917
4.2.
Bioteknologi berasal
dari “Bio” dan “Teknologi” yang digabung menjadi
bermakna penggunaan organisme atau
system hidup untuk memecahkan suatu masalahatau untuk menghasilkan produk yang
berguna.
4.3.
Tahun 1981 Federasi
Bioteknologi Eropa mendefinisikan bahwa bioteknologi adalah aplikasi perpaduan
biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa kimia dengan tujuan untuk mendapatkan
aplikasi teknologi dengan kapasitas biakan mikroba, sel, atau jaringan di
bidang industry, kesehatan dan pertanian.
4.4.
Menurut Sardjoko tahun
1991 adalah proses-proses biologi oleh microorganism yang dimanfaatkan oleh dan
untuk kepentingan manusia.
4.5.
Merurut Bull, et.al.
tahun 1982 yaitu penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan
oleh agen-agen biologi seperti mikro organism, sel tumbuhan, sel hewan, manusia
dan enzim untuk menghasilkan barang dan jasa.
4.6.
Penerapannya pertama
kali dilakukan sejak 6000 sebelum masehi di Mesir, dengan penggunaan ragi untuk
membuat anggur dan bir. Yang ahirnya dapat menjadikan produk kecap, brem, keju
dan yoghurt.
4.7.
Bioteknologi
tradisional atau konvensional adalah bioteknologi yang dikembangkan hanya
berdasarkan kebiasaan masyarakat secar turun menurun.
4.8.
Tahun 1973
dilakukanpenelitian metode DNA rekombian atau rekayasa genetika. Rekayasa
genetika menghantarkan kearah bioteknologi modern.
4.9.
Produk pertama dari
bioteknologi modern adalah pembuatan insulin dengan menggunakan bakteri
Eschericgia coli.
4.10. Pada
5 Juli 1996 dilahirka cloning Dolly
4.11. Dan
produk yang terahir adalah cloning manusia tahun 2003.
5. Rangkuman
Bioteknologi
dikemukakan pertama kali oleh karl Erekty, insinyur dari Hongoria pada tahun 1917. Bioteknologi berasal dari
“Bio”
dan “Teknologi”
yang apabila digabung menjadi bermakna penggunaan organisme atau system hidup untuk
memecahkan suatu masalah atau untuk menghasilkan produk yang berguna. Tahun 1981
Federasi Bioteknologi Eropa mendefinisikannya sebagai aplikasi perpaduan
biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa kimia dengan tujuan untuk mendapatkan
aplikasi teknologi dengan kapasitas biakan mikroba, sel, atau jaringan di
bidang industry, kesehatan dan pertanian.
Menurut Sardjoko
tahun 1991 bioteknologi adalah proses-proses biologi oleh microorganism yang
dimanfaatkan oleh dan untuk kepentingan manusia. Sedangkan merurut Bull,
et.al. pada tahun 1982 adalah penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan
rekayasa pengolahan bahan oleh agen-agen biologi seperti mikro organism, sel
tumbuhan, sel hewan, manusia dan enzim untuk menghasilkan barang dan jasa.
Penerapan bioteknologi
pertama kali dilakukan sejak 6000 sebelim masehi di Mesir, dengan penggunaan
ragi untuk membuat anggur dan bir. Yang ahirnya dapat menjadikan produk-produk
kecap, brem, keju dan yoghurt. Bioteknologi tradisional atau konvensional
adalah bioteknologi yang dikembangkan hanya berdasarkan kebiasaan masyarakat
secar turun menurun. Tahun 1973 dilakukanpenelitian metode DNA rekombian atau
rekayasa genetika. Rekayasa genetika menghantarkan kearah bioteknologi modern.
Produk pertama dari bioteknologi modern adalah pembuatan insulin dengan
menggunakan bakteri Eschericgia coli. Pada 5 Juli 1996 dilahirkannya cloning
Dolly sedangkan produk yang terahir adalah cloning manusia tahun 2003.
6. Identifikasi
klausa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
6.1. Klausa
normal
Ø Louis
Pasteur menemukan bahwa fermentasi merupakan proses
Ø Federasi
Bioteknologi Eropa mendefinisikan sebagai berikut
Ø Ian
wilmut berhasil mengkloning domba dolly
Ø Yoko
kato berhasil mengkloning sapi
6.2. Klausa
terikat
Ø adalah
penggunaan organism atau system hidup untuk memecahkan suatu masalah
Ø adalah
aplikasi terpadu biokomoa, mikrobiologi dan rekayasa kimia
Ø yaitu
peneraan prinsip-prinsip ilmiah
6.3. Klausa
bebas
Ø Ian
wilmut berhasil mengkloning domba dolly
Ø Yoko
kato berhasil mengkloning sapi
6.4. Klausa
inversi
Ø dikemukakan
oleh Karl erekty
Ø dinyatakan
oleh Bull, et.al.,
Ø ditemukannya
struktur DNA oleh Watson dan Crik
6.5. Klausa berpredikat adverbial
Ø Insinyur
dari Hongaria
Subscribe to:
Posts (Atom)