Tuesday, October 15, 2013
Sunday, October 13, 2013
TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA
Ada beberapa teori yang saya ketahui
tentang terbentuknya tata surya. saat saya mencari hal itu saya menemukan
setidaknya ada 5 hal atau 5 teori tentang terbentuknya tata surya. antara lain
:
TEORY
KABUT
Teori
Kabut disebut juga Teori
Nebula.Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kart dan Simon
de Laplace.Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan
hampir bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai
menyusut.Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya.penyusutan
berlanjut dan terbentuk matahari di pusat cakram.Cakram berotasi lebih cepat
sehinggabagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan.Kemudian
bahan dalam gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi
mengitari Matahari.
TEORY
PLANETESIMAL
Teori
Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut
teori ini,Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang
yang banyak di langit.Suatu ketika bintang berpapasan dengan Matahari dalam
jarak yang dekat.Karena jarak yang dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat
sebagian bahan dari Matahari(mirip lidah raksasa) tertarik ke arah bintaang
tersebut.Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu sebagian jatuh ke Matahari dan
sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau
planetesimal.Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit
mengitari Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar
menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet.
TEORY
BINTANG KEMBAR
Menurut Teori Bintang Kembar,dahulu Matahari merupakan bintang kembar
kemudian bintang kembarannya meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena pengaruh
gaya gravitasi bintang yang tidak meledak(Matahari),maka kepingan-kepingan itu
bergerak mengitari bintang tersebut dan menjadi planet-planet.
TEORY
PASANG SURUT
Teori
Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi
Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet. Teori pasang
surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold
Jeffreys.Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang
gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi
Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas
panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan
mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.
Teori ini
dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker
kemudian disempurnakan oleh Gerard
P.Kuiper pada tahun 1950.
TEORY AWAN DEBU(PROTO PLANET)
Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan
gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan
menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah terjadi
pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal
bagian tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat
mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan
cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga terpecah
menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet
dan satelit.
TEORY TERBENTUKNYA BUMI
Awalnya ada 1 bintang raksasa yang kemudia mengalami
supernova, meledak dan materialnya menyebar kemana2.
Material besar yang menyimpan energi menjadi bintang, sementara yang lebih kecil menjadi planet, yang lebih kecil menajdi bulan, asteroid, dan benda langin lainnya. Sesuai kaidah bahwa dua benda akan tarik-menarik sesuai dengan gravitasi yang dimilikinya (yang dipengaruhi oleh massa masing2 benda tersebut), maka benda yang massanya lebih kecil akan tertarik oleh gravitasi benda yang massanya lebih besar. tapi karena adanya gravitasi benda yang lebih kecil tersebut, maka benda yang lebih kecil akan berputar mendekat ke benda yang lebih besar sampai akhirnya dicapai kesetimbangan antara kedua gravitasi kedua sehingga benda yang lebih kecil akan ber-revolusi mengelilingi benda dengan massa yang (jauh) lebih besar. Contoh, planet yang mengelilingi matahari.
Kemudian planet inipun mengalami proses pembentukan dirinya. Sebagai pecahan dari bintang, tentu saja tiap planet memiliki komposisi yang berbeda. Kemudian pengaruh dari radiasi yang diterima tiap planet juga berbeda, maka proses yang terjadi pada tiap2 planet akan berbeda satu-sama lain.
Bumi yang awalnya berupa benda pijar yang panas perlahan2 mengalami pendinginan (energi yang disimpannya cuma sedikit lho, ga sebanyak bintang). Sesuai hukum thermodinamika yang gua sendiri ga tau persisnya (^_^) bumi mengalami perubahan dari bentuk gas --> semakin dingin --> cair, nah pada saat cair inilah material2 mulai mengelompok dan membentuk bagian2 inti, mantel dan kerak.
Khusus untuk kerak, (uap) air yang mulai terbentuk seiring pendinginan bumi mulai mendingin dan turun ke permukaan bumi menjadi air. Nah karena permukaan bumi masih berupa cairan panas, maka air tersebut menjadi uap lagi sementara permukaannya terdinginkan dan mulai mengeras. bayangkan magma yang disemprot air dalam jumlah banyak, lama2 kan permukaan atasnya akan mengeras (karena mendingin) sementara lapisan bawahnya tetap berupa cairan panas. Nah lapisan keras tersebut semakin lama semakin tebal dan sekarang menjadi 'permukaan tanah' tempat manusia dan makhluk hidup lainnya tinggal. Sementara air yang sebagian besar menjadi laut dan samudra, salah satunya berfungsi untuk menjaga suhu kerak bumi tetap dingin.
Material besar yang menyimpan energi menjadi bintang, sementara yang lebih kecil menjadi planet, yang lebih kecil menajdi bulan, asteroid, dan benda langin lainnya. Sesuai kaidah bahwa dua benda akan tarik-menarik sesuai dengan gravitasi yang dimilikinya (yang dipengaruhi oleh massa masing2 benda tersebut), maka benda yang massanya lebih kecil akan tertarik oleh gravitasi benda yang massanya lebih besar. tapi karena adanya gravitasi benda yang lebih kecil tersebut, maka benda yang lebih kecil akan berputar mendekat ke benda yang lebih besar sampai akhirnya dicapai kesetimbangan antara kedua gravitasi kedua sehingga benda yang lebih kecil akan ber-revolusi mengelilingi benda dengan massa yang (jauh) lebih besar. Contoh, planet yang mengelilingi matahari.
Kemudian planet inipun mengalami proses pembentukan dirinya. Sebagai pecahan dari bintang, tentu saja tiap planet memiliki komposisi yang berbeda. Kemudian pengaruh dari radiasi yang diterima tiap planet juga berbeda, maka proses yang terjadi pada tiap2 planet akan berbeda satu-sama lain.
Bumi yang awalnya berupa benda pijar yang panas perlahan2 mengalami pendinginan (energi yang disimpannya cuma sedikit lho, ga sebanyak bintang). Sesuai hukum thermodinamika yang gua sendiri ga tau persisnya (^_^) bumi mengalami perubahan dari bentuk gas --> semakin dingin --> cair, nah pada saat cair inilah material2 mulai mengelompok dan membentuk bagian2 inti, mantel dan kerak.
Khusus untuk kerak, (uap) air yang mulai terbentuk seiring pendinginan bumi mulai mendingin dan turun ke permukaan bumi menjadi air. Nah karena permukaan bumi masih berupa cairan panas, maka air tersebut menjadi uap lagi sementara permukaannya terdinginkan dan mulai mengeras. bayangkan magma yang disemprot air dalam jumlah banyak, lama2 kan permukaan atasnya akan mengeras (karena mendingin) sementara lapisan bawahnya tetap berupa cairan panas. Nah lapisan keras tersebut semakin lama semakin tebal dan sekarang menjadi 'permukaan tanah' tempat manusia dan makhluk hidup lainnya tinggal. Sementara air yang sebagian besar menjadi laut dan samudra, salah satunya berfungsi untuk menjaga suhu kerak bumi tetap dingin.
TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Pandangan para ahli tentang terbentuknya alam semesta :
*
Menurut orang Yunani Kuno
Orang Yunani pada zaman dahulu mengira bahwa langit itu sangat dekat dengan bumi, dan bumi sangat kecil dibandingkan dengan langit. Mereka mengira bumi diatur oleh Dewa, seperti Dewa Helios (Dewa Matahari) dan Dewa Zeus (Dewa Hujan dan Guntur).
*
Menurut Aristoteles
Seorang filsafat yang hidup sekitar 300 SM yang menerangkan bahwa peredaran Bulan, Venus, Mars dan planet-planet lain. Aristoteles berpendapat bahwa Matahari, planet dan bintang-bintang semua beredar mengelilingi Bumi.
Pandangan para ahli tentang terbentuknya alam semesta :
*
Menurut orang Yunani Kuno
Orang Yunani pada zaman dahulu mengira bahwa langit itu sangat dekat dengan bumi, dan bumi sangat kecil dibandingkan dengan langit. Mereka mengira bumi diatur oleh Dewa, seperti Dewa Helios (Dewa Matahari) dan Dewa Zeus (Dewa Hujan dan Guntur).
*
Menurut Aristoteles
Seorang filsafat yang hidup sekitar 300 SM yang menerangkan bahwa peredaran Bulan, Venus, Mars dan planet-planet lain. Aristoteles berpendapat bahwa Matahari, planet dan bintang-bintang semua beredar mengelilingi Bumi.
*
Menurut Ptolomeus
Seorang ahli filsafat bangsa Yunani yang hidup 100 tahun setelah Aristoteles, Ptolomeus sampan menyusun teori baru mengenai cakrawala yang juga disebut Kosmos. Teorinya : benda-benda langit itu semua mengelilingi bumi. Teori ini disebut teori Geo Sentris.
*
Menurut Copernicus
Lahir di Toum-Polandia (1473-1543) anak seorang Uskup Katolik. Teorinya bahwa hanya bulan saja yang betul-betul mengelilingi bumi, sedangkan planet-planet lain tidak, tetapi semuanya mengelilingi Matahari.
*
Menurut Galileo Galilei
Hidup pada zaman setelah ditemukan Teleskop, tanggal 7 Januari 1610 dengan menggunakan teleskop menemukan Jupiter. Bukan hanya sebuah titik cahaya kecil, melainkan berupa sebuah bola besar dengan empat buah pengiringnya, dia juga membenarkan teori Copernicus.
*
Pandangan Masyarakat Modern
Dahulu ilmu yang mempelajari tentang asal-usul alam semesta disebut Kosmogoni, sekarang oleh para ahli astronomi modern, kosmogoni yang mempelajari asal-usul dan evolusi alam semesta diperluas meliputi isi alam semesta dan organisasinya.
Melalui Kosmologi yang telah maju, dikemukakan teori-teori terjadinya alam semesta, dimana teori-teori itu dapat dikelompokkan menjadi tiga teori utama. Tahun 1940 diterangkan terjadinya alam semesta telah menggunakan asas yang sama bahwa alam semesta memuai.
*
Dua teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu :
1.
Teori Ledakan
Suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagat raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar meledak. Massa yang meledak itu kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan / inti ledakan.
2.
Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya siklus dari alam semesta, yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun.
2.
TEORI TERBENTUKNYA GALAKSI
Menurut Fowlet, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu galaksi tidaklah seperti sekarang ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan-lahan, berputar pada porosnya, sehingga berbentuk bulat.
Berdasarkan pengamatan, dapat dibedakan tiga macam galaksi :
*
galaksi berbentuk spiral (spiral galaxis) jumlah 80%.
*
galaksi berbentuk ellips (elliptical galaxis) jumlah 17%
*
galaksi berbentuk tak beraturan (irregular galaxis) jumlah 3%
1.
Galaksi Spiral (Spiral Galaxis)
Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian :
1.
pusat spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang berbentuk bulat
2.
lingkaran yang membungkus pusat spiral
3.
piringan dengan lengan spiral
macam-macam galaksi spiral :
1.
Galaksi Bima Sakti
Galaksi ini pernah disebut Susunan Kapteyn. Kapteyn adalah seorang astronom yang mengemukakan bahwa matahari terdapat pada galaksi bima sakti ini.
2.
Galaksi Andromeda
Dengan mata telanjang, galaksi ini tampak seperti lilin dengan panjang 30 (garis tengan bulan) dan lebar 15. dengan teleskop kecil sudah dapat dilihat intinya, di tengah-tengah kabut dan bila menggunakan teleskop 100 inci yang telah dilakukan di Observatory Mounts Wilson, ternyata galaksi Andromeda berbentuk spiral biasa.
3.
Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)
Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.
4.
Galaksi Roda Biru (Blue pin Wheel)
Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah Trianggulum, kira-kira sejauh 2 juta tahun cahaya.
5.
Galaksi Pusaran Air
Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring, yakni sebuah galaksi tidak teratur.
6.
Kabut Magellan (Magellanic Clouds)
Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan oleh Magellan pada tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Dorado dan Tucan.
2.
Galaksi Ellips (Elliptical Galaxis)
Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah diketahui, galaksi ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang sederhana karena hanya terdiri atas :
1.
pusat roda
2.
selubung yang membungkus pusat
1.
Galaksi tidak beraturan (Irregular Galaxis)
Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah ditemukan. Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas.
3.
BINTANG DAN RASI BINTANG
*
Bintang adalah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri dan terdiri atas gas pijar. Kekuatan cahaya ditentukan berdasarkan magnitude (tingkat terang)
*
Rasi Bintang ialah kelompok bintang yang letaknya berdekatan atau ‘menempel’ di bola langit disebut konstelasi atau rasi bintang. Nama rasi bintang itu dihubungkan dengan nama tokoh atau makhluk dalam mitologi missal : centauri, orion, gemino, scorpio. Setiap bangsa mempunyai imajinasi sendiri tentang kedudukan bintang dalam satu rasi.
Contoh :
o
Tujuh bintang pada rasi orion, oleh orang Jawa dinamakan bintang Waluku, karena bentuknya seperti waluku, alat pembajak sawah.
o
Rasi bintang scorpio oleh orang Jawa disebut Kelopo Doyong.
o
Di sekitar ekleptika yang melingkar pada bola langit terdapat 12 rasi bintang disebut zodiac. Orang Yunani kuno mengaitkan kedua belas rasi bintang tersebut dengan peramalan nasib manusia.
Alat Pemuas Kebutuhan
ALAT PEMUAS
KEBUTUHAN
Form of Accomplishment Media (Bentuk Alat Pemuas
Kebutuhan)
1. Goods(Barang)
Barang yang sering kita
gunakan untuk memenuhi kebutuhan daiantaranya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
-
Berwujud
-
Memiliki nilai dan manfaat yang dapat dirasakan saat digunakan
-
Bila digunakan,nilai,benda,dan bendanya sendiri dapat berkurang,bahkan habis
2.
Services (Jasa)
Jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang berupa pelayanan,misalnya
kita naik angkutan umum,dll.
Ciri-ciri jasa antara lain :
-
tidak berwujud dan tidak dapat diraba
-
dapat dirasakan
-
Bila digunakan,tidak habis
GOOD AS THE
DEVICE FOR FULFILLING NEED (BARANG SEBAGAI ALAT PEMENUHAN KEBUTUHAN
1.
Good according to the Way to
Gain( cara memperoleh )
Ø Barang Ekonomi merupakan barang yang memiliki kegunaan sebagai alat
pemuas kebutuhan manusia yang jumlahnya terbatas.
Ø Barang bebas merupakan alat kebutuhan
yang jumlahnya tidak terbatas.
2.
Good according to utility (
kegunaan )
Ø Barang produksi merupakan barang yang digunakan dalam proses
produksi.
Ø Barang konsumsi merupakan
barang yang secara langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
3.
Goods according to the relation
to other goods ( hubungan barang lain )
Ø Barang substitusi merupakan barang sebagai alat pemuas kebutuhan
yang pemakaiannya dapat menggantikan barang lain.
Ø Barang komplementer merupakan
barang sebagai alat pemuas kebutuhan
yang akan berguna jika digunakan secara bersama- sama dengan barang lain.
•
Goods according to Production
Prosesses ( proses produksi )
Ø Barang mentah merupakan barang yang belum diolah atau belum mengalami proses produksi.
Ø Barang Setengah Jadi
merupakan barang yang sudah mengalami proses produksi tetapi belum dapat
digunakan atau dikonsumsi.
Ø Barang Jadi merupakan barang
hasil proses produksi dan sudah siap untuk dikonsumsi atau digunakan.
Reproduksi Virus
Reproduksi
virus
1.
Daur Litik
Secara umum, proses replikasi
virus melalui Daur Litik meliputi lima tahap yaitu : fase
adsorpsi, penetrasi, sintensis, eklifase, dan lisis.
Replikasi
virus yang mudah dipelajari adalah replikasi yang terjadi pada bakteriofage
seperti yang dijelaskan berikut ini :
1)
Fase
adsorpsi
Virus
menempel dan menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel bakteri hospes dengan
memanfaatkan ekor yang dilengkapi serabut ekor. Daerah ini sering disebut Reseptor.
2)
Penetrasi
Pada tahap ini,
meteri genetik virus akan menyusup ke dalam dinding sel inang. Untuk
menginfeksi bakteri, virus memiliki enzim lisozim yang berfungsi menghancurkan
dinding sel bakteri hospes. Setelah dinding sel bakteri hospes hancur, virus
segera masuk kemudian merusak dan mengendalikan ADN bakteri hospesnya.
3)
Fase
Sintesis
Di dalam sel
bakteri hospes, materi genetik virus akan mengambil alih dan mengontrol kerja
sel hospes. Virus menggunakan ADN bakteri hospes sebagai bahan untuk melakukan
replikasi ADN virus baru dan langsung membentuk selubung protein.
4)
Eklifase
Pada tahap ini
materi genetik virus baru dan selubung proteinnya dirakit menjadi virion-virion
yang siap menginfeksi sel lain. Sebagai hasil akhir, terbentuklah beratus-ratus
molekul ADN virus baru dan lengkap dengan selubung protein. Virion yang telah
lengkap bergerak menuju membra sel.
5)
Fase Lisis
Fase ini
merupakan fase pematangan virus-virus yang baru terbentuk. Pada saat virus baru
ini dewasa, sel akan pecah sehingga berhamburanlah virus-virus keluar dari sel
bakteri hospes.
2. Daur
Lisogenik
Proses replikasi virus melalui daur
lisogenik dilakukan dengan jalan penyatuan virus dengan AND sel bakteri
hospes tanpa menghancurkan sel bakteri yang menjadi hospes. Daur Lisogenik
terjadi jika materi genetik virus dalam keadaan tenang sehingga sifat virus
tersebut dikenal sebagai Virus Temperate. Proses replikasi secara
lisogenik ada 3 tahap yaitu : Fase adsorpsi, fase penggabungan, dan fase
pembelahan dengan penjelasan sebagai berikut :
1)
Fase adsorpsi
Virus menempel
pada dinding sel bakteri hopsesdi bagian reseptor, yaitu tempat yang spesifik
dan tidak dapat ditempeli oleh virus lain.
•
Setelah
menempel, virus langsung masuk ke dalam sel bakteri dan mengeluarkan ADN yang
dimilikinya agar menyatu dengan ADN
bakteri hopses.
2)
Fase
Penggabungan
Pada fase ini,
ADN virus menyatu dengan ADN bakteri hospes sehingga terbentuklah profage
dengan sebagian besar gen dalam keadaan tidak aktif. Satu gen aktif yang
bertugas mengkode protein reseptor untuk mengendalikan sebagian gen profage
agar tetap dalam keadaan tidak aktif sampai mencapai tingkat kedewasaan
tertentu.
3)
Fase
Pembelahan
Setelah mencapai
tingkat kedewasaan tertentu, bakteri hospes melakukan pembelahan diri sehingga
secara otomatis profage juga ikut membelah diri. Hal ini akan berlangsung
terus-menerus sehingga pertambahan jumlah porfage menjadi semakin banyak
sejalan dengan proses pembelahan yang dilakukan oleh sel bakteri hospes.
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Bentuk dan Letak Flagel
KLASIFIKASI
BAKTERI BERDASARKAN BENTUK DAN LETAK FLAGEL
A. KLASIFIKASI
BAKTERI BERDASARKAN BENTUK
1.
Bentuk batang (Bacillus)
Berdasarkan jumlah sel penyusunnya,jenis bakteri
berbentuk batang dibedakan menjadi 3, yaitu :
a.
Monobasilus
(basil tunggal): bakteri berbentuk batang yg bersifat soliter (hidup sendiri).
Contoh: Lactobacillus, Salmonella typhosa, Escherichia coli, dll.
b.
Diplobasilus:
Bakteri berbentuk batang yg bergandengan dua-dua. Contoh: Azotobacter, Bacillus
subtilis.
c.
Streptobasilus:
barteri berbentuk batang yg tersusun seperti rantai. Contoh: Bacillus
anthracis, Streptobacillus moniliformis.
2. Bentuk
bulat (Coccus)
Berdasarkan jumlah sel penyusunnya, bakteri bentuk
kokus dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :
a.
Monokokus:
bakteri berbentuk bulat yang bersifat soliter (hidup sendiri). Contoh:
Leuconostoc eremoris.
b.
Diplokokus:
bakteri berbentuk bulat bergandengan dua-dua. Contoh: Diplococcus pneumoniae
dan Neisseria gonorrhoeae.
c.
Sarkina:
Bakteri berbentuk bulat bergandengan empat-empat membentuk kubus. Contoh:
Sarcina sp.
d.
Streptokokus:
bakteri berbentuk bulat bergandengan panjang seperti rantai. Contoh:
Streptococcus pheumoniae, Streptococcus lactis.
e.
Stafilokokus
membentuk : bakteri berbentuk bulat bergerombol seperti anggur. Contoh:
Staphylococcus aureus.
3.
Bentuk spiral
(spirilum)
Bakteri ini mempunyai 3bentuk tubuh seperti
spiral, berkelok atau melengkung. Berdasarkan
ukuran dan kondisinya, bakteri spiral dibedakan menjadi
:
a. Vibrio (koma): berupa lengkung kurang dari
setengah lingkaran. Contoh: Vibrio.
b. Spiral: berupa lengkung lebih dari setengah lingkaran.
Contoh: Spirillum minor, coma.
c. Spiroceta: berupa spiral halus dan lembut. Contoh:
Treponema pallidum.
B.
KASIFIKASI BAKTERI
BERDASARKAN LETAK FLAGEL
Bakteri diklasifikasikan berdasarkan jumlah dan
tempat kedudukan flagel menjadi 5 kelompok, yaitu :
- Bakteri atrik: bakteri yang tidak memiliki
flagel.
- Bakteri monotrik: bakteri dgn satu flagel
disalah satu ujung tubuhnya.
- Bakteri lofotrik: bakteri dgn beberapa flagel
di salah satu ujung tubuhnya.
- Bakteri amfitrik: bakteri yg mempunyai
masing-masing satu flagel di kedua ujung tubuhnya.
- Bakteri peritrik: jenis bakteri dgn flagel di
seluruh permukaan tubuhnya.
- Bakteri kopofrik: bakteri yg memiliki banyak
flagel pada masing-masing kutub atau ujung sel.
Ciri-ciri Sains dan Belajar Ilmiah
1. Ciri-Ciri Sains :
a. Memiliki objek kajian berupa benda-benda konkret yang
terdapat dialam. Misalnya benda padat, cair, dan gas. Benda-benda konkret
adalah benda-benda yang dapat ditangkap indera kita. Objek kajian dibedakan
menjadi:
Objek Fisika : benda-benda alam dan benda-benda angkasa
Objek Kimia :
zat-zat kimia yang meliputi sifat dan reaksinya
Objek Biologi : makhluk hidup dan fosil-fosil yagn
berkaitan dengan struktur dan fungsinya.
b. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris. Yaitu
berdasarkan pengalaman yang dapat dirasakan setiap orang ( nyata )
c. Memiliki langkah-langkah sistematis. Yaitu
menggunakan langkah-langkah yang sama dengan situasi dan kondisi yang sama
dimanapun berada, agar hasil yang didapat sama, walaupun yang melakukan orang
yang berbeda. Langkah-langkah sistematis
tersebut bersifat baku untuk setiap bidang kajian.
d. Menggunakan cara berpikir logis. Kesimpulan-kesimpulan
ditarik berdasarkan logika-logika tertentu, misal:
Berpikir induktif, artinya berpikir dengan menarik
kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Misal,
ayam mati, tumbuhan mati. Ayam dan tumbuhan adalah makhluk hidup. Kesimpulannya
semua makhluk hidup akan mati.
Berpikir deduktif, artinya berpikir dengan menarik
kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan yang berlaku khusus. Misal,
semua makhluk hidup memrlukan oksigen untuk bernapas, tumbuhan adalah makhluk
hidup. Kesimpulannya, tumbuhan memerlukan oksigen untuk bernapas.
e. Hasilnya objektif atau apa adanya. Terhindar
dari kepentingan pelaku( subjektif). Hasil penelitian ilmiah tidak memihak
siapapun selain memihak pada kebenaran ilmiah.
f. Hasilnya berupa hukum-hukum yagn berlaku umum, dimanapun
diberlakukan. Misal, jika kita mengawinkan secara langsung tumbuhan A dan B,
maka di manapun hasilnya akan mengikuti hukum-hukum persilangan yang dibuat
oleh Gregor Mendel.
2. Metode ilmiah terdiri dari beberapa
langkah yaitu :
a.
Merumuskan Masalah
Beranya adalah upaya menyusun masalah secara umum, yang memperhatikan
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Ada 3 cara dalam merumuskan permasalahan,yaitu:
·
Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel
terikat objek eksperimen?
·
Bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat objek eksperimen?
·
Apakah ada hubungan antara variabel bebas dg variabel
terikat objek eksperimen?
~ variabel bebas
adalah sesuatu yang akan dicobakan
~ variabel terikat
adalah perubahan kondisi yagn akan diteliti
b. Menyusun Kerangka Berfikir
Setelah merumuskan
masalah, kegiatan berikutnya adalah mengumpulkan keterangan-keterangan baik
secara teoritis maupun keterangan dari fakta empiris yang berhubungan dg
permasalahan, agar menemukan jawaban sementara terhadap masalah tsb.Ilmu
berkembang karena orang membaca dan mengembangkan apa yang telah ditemukan
orang lain yang dapat dijadikan kerangka berpikir untuk mengembangkan dan menemukan hal-hal yang
lain.
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu
duggan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan.
Jadi setelah mengkaji fakta empiris, kita dapat merumuskan hipotesis.
Ada 2 macam
hipotesis dalam eksperimen,yaitu :
·
Hipotesis alternatif : dugaan yang
menyatakan ada pengaruh.
·
Hipotesis nol : dugaan yang
menyatakan tidak ada pengaruh.
d. Melakukan Eksperimen
-
Eksperimen berfungsi untuk menguji hipotesis yang
diajukan tersebut dengan didukung oleh bukti empiris yang cukup dari hasil
percobaan. Untuk mendukung atau
menyangkal hipotesis di atas perlu dibuktikan melalui eksperimen.
Langkah-langkah
dalam melakukan eksperimen:
1.
Taraf
Perlakuan
2.
Pengendalian
Faktor Lain
3.
Pengulangan
4.
Pengukuran
e. Menganalisis data
Data perlu dianalisis karena
dijadikan pijakan untuk membuat kesimpulan.
f. Menarik kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan pada hasil eksperimen.
Kesimpulan ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, hipotesis ditolak yang
berarti bahwa dugaan pertama tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Kemungkinan
kedua, hipotesis diterima berarti bahwa dugaan sementara sesuai dg hasil
eksperimen.
Hasil ekserimen yang ditolak dan diterima sama-sama baik
jika eksperimen dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah.
g. Mempublikasikan hasil
Lazimnya, setelah
melakukan penelitian, kemuadian membuat laporan. Laporan harus ditulis lengkap
dan mengandung semua komponen ketrampilan proses.
Mengidentifikasi unsur sastra suatu cerita yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman
KD 1.2 Mengidentifikasi unsur sastra suatu cerita yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman
Indikator
Menyampaikan unsur-unsur intrinsik (tema,plot,tokoh dan
penokohan,latar,sudut pandang,dan amanat)
Menyampaikan unsur-unsur ekstrinsik(pendidikan,budaya,kejiwaan
pengarang,dll.)
Menanggapi (setuju atau tidak setuju) unsur-unsur sastra yang disampaikan
teman.
1.
TEMA
Tema dapat disebut sebagai pikiran pokok yang melandasi sebuah cerita.
Umumnya,tema cerita
tersamar dalam seluruh elemen cerita ,sehingga untuk menemukan tema sebuah
cerita seseorang harus membaca/atau mendengarkan cerita secara utuh kemudian
menyimpulkan ide dasar cerita yang disampaikan pengarang
2. PLOT (ALUR)
Plot(alur cerita) adalah suatu rangkaian peristiwa-peristiwa dalam cerita
yang tersusun secara logis atau kausal berdasarkan hubungan sebab akibat.
Dapat juga dikatakan bahwa plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh
tahapan-tahapan peristiwa sehingga terjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh
para pelaku.
Dengan plot pengarang cerita menggerakkan tohoh-tokohnya untuk menghidupkan
cerita.
Dalam penyelesaian cerita,pengarang dapat menggunakan alur tertutup atau
alur terbuka.
Cerita menggunakan alur tertutup jika dalam
penyelesaian masalah sudah ditampilkan jawaban atau jalan keluar terhadap semua
permasalahan yang dihadapi para tokoh.
Sebaliknya, cerita menggunakan alur terbuka jika dalam
penyelesaian tiu tidak diberikan jawaban atau jalan keluar terhadap permasalahan
yang dihadapi tokoh.
3.
TAHAPAN PLOT
Paparan(exposition), yakni tahap cerita tempat pengarang mulai melukiskan
suatu keadaan awal cerita.
Rangsangan(inciting moment), yakni munculnya peristiwa yang mengawali
timbulnya gawatan.
Gawatan(rising action), yakni tahapan cerita yang melukiskan tokoh-tokoh
yang terlibat dalam cerita mulai bergerak. Ada tanda-tanda konflik yang terjadi
antartokoh atau mungkin antara tokoh dengan dirinya.
Pertikaian(conflict), yaitu mulai munculnya perselisihan antartokoh atau
tokoh dengan dirinya sendiri,tetapi belum diselesaikan.
Perumitan(complication), yakni tahapan cerita yang melukiskan konflik mulai
memuncak.
Klimaks(climax),yakni tahapan cerita yang melukiskan konflik mencapai
puncaknya.
Peleraian(falling action), yakni tahapan alur yang melukiskan pemecahan
masalah dari konflik yang ada.
Penyelesaian(denouement), yakni tahapan alur yang melukiskan akhir suatu
cerita yang merupakan penyelesaian masalah.
4.
TOKOH DAN PENOKOHAN
a) TOKOH
Tokoh adalah pelaku dalam suatu cerita
Berdasarkan perannya < tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama
merupakan tokoh yang memiliki peranan penting dalam cerita,tokoh bawahan hanya
berperan sebagai pendukung.
Berdasarkan karakternya < tokoh sederhana dan tokoh kompleks. Tokoh
sederhana adalah tokoh yang hanya dilihat dari sisi tertentu saja dari
kehidupannya, tokoh kompleks merupakan tokoha yang cenderung dilihat semua sisi
kehidupannya.
Ada juga tokoh protagonis,antagonis, dan tritagonis. Tokoh protagonis <
tokoh yang membawa ide prinsip,biasanya merupakan tokoh yang baik. Tokoh
antagonis < tokoh yang menentang,dianggap tokoh jahat. Tokoh tritagonis <
tokoh yang mendamaikan
b) PENOKOHAN
Penokohan < berhubungan dengan
cara pengarang menampilkan watak tokoh-tokohnya dan bagaimana watak masing-masing
tokoh tersebut.
Beberapa cara menampilkan tokoh-tokoh:
- Menjelaskan karakter tokoh secara eksplisit.
- Menampilkan dialog dengan tokoh lain.
- Malukiskan tempat atau lingkungan tokoh.
- Memberi penjelasan melalui tokoh lain.
- Melalui tingkah laku,pikiran-pikirannya, cara
berpakaian, dan reaksinya terhadap suatu kejadian.
5.
LATAR(SETING)
Latar atau seting adalah gambaran tempat,waktu, dan segala situasi di
tempat terjadinya peristiwa.
Waktu < kini,masa lalu,masa depan, dan waktu tak tentu.
Tempat < tempat yang kita kenal,tempat yang tidak kita kenal,dan tempat
khayalan.
Suasana < suasana alamiah, suasana sosio-kultural, dan suasana batiniah.
6.
SUDUT PANDANG
Sudut pandang penceritaan merupakan cara pengarang memandang tokoh-tokoh
cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu. Empat sudut pandang
penceritaan yang biasa digunakan pengarang.
1)
Pencerita sebagai pelaku utama. Pengarang bertindak serba tahu tentang apa
yang ada di dalam benak pelaku utama. Biasanya pencerita menggunakan kata”aku”
atau “saya”.
2)
Pencerita sebagai pelaku,tetapi bukan pelaku utama, Cerita yang disampaikan
merupakan kisah orang lain,tetapi pencerita tetap terlibat di dalamnya.
3)
Pencerita serba hadir, Pencerita tidak berperan apa-apa. Biasanya
menggunakan kata ganti “dia” atau nama. Pencerita serba tahu apa yang dilakukan
bahkan apa yang dipikirkan pelaku utama.
4)
Pencerita sebagai peninjau.Pencerita hanya menceritakan apa yang dilihat.
7.
AMANAT
Amanat adalah pesan-pesan yang terkandung dalam sebuah cerpen.
Amanat < disampaikan secara eksplisit atau implisit.
Implisit < jika jalan keluar atau
ajaran
moral itu disiratkan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir.
Eksplisit < jika pengarang pada tengah atau akhir cerita menyampaikan
seruan,saran,peringatan,nasihat,anjuran, dan larangan,berkaitan dengan gagasan
yang mendasari cerita itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)